topads

90 Persen Bawang Putih di Indonesia Produk Impor

Mataram, BeritaRayaOnline,-Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan, hingga saat ini 90% bawang putih yang ada di Indonesia adalah produk impor.

"Ada beberapa yang tetap kita impor, kayak bawang putih, itu kan bukan kearifan kita. Bawang putih kan selama ini produk impornya kan 90%," terang dia usai Peresmian Sentra Pengolahan Hortikultura Nusa Tenggara Barat (NTB)di Mataram, Sabtu (21/6/2014).

Sementara untuk produk bawang putih lokal hanya sebesar 10%. Hal ini disebabkan karena bawang putih adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh di daerah sub tropis. Bahkan menurutnya, di Tiongkok produk bumbu dapur tersebut baru ditanam menjelang winter.

"Tugas kita di pertanian, memang tidak mengejar swasembada. Itu kayaknya sangat tidak mungkin. Produk (bawang putih) lokal kan cirinya siungnya kecil-kecil, tapi memang lebih pedas. Tapi memang bawang putih kita itu lebih banyak dipakai untuk jamu, karena singit. Kalau untuk masakan itu kebanyakan dari impor," tukas dia.(sindonews.com/lasman simanjuntak)
|
KUALITAS Sumber Daya Manusia (SDM) produk pertanian yang dimiliki oleh negara ini harus segera ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan bisa mengantisipasi masuknya produk sejenis dari negara-negara asing.
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana SDM di bidang pertanian kita harus ditingkatkan,” kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di kantornya, Senin, (23/6).
Menurut Rusman, saat ini telah terjadi pergeseran jenis kebutuhan dari konsumen dalam negeri. Salah satu contonya, ada kelompok konsumen yang lebih mementingkan kualitas dari pada harga murah. “Seperti golongan menengah, mereka ingin merubah gaya hidup untuk minta produk yang lebih berkualitas. Nah ini kan sebuah ancaman sendiri yang sumbernya justeru dari dalam negeri,” jelas Rusman.
Sehingga, urai Rusman pula, jika kualitas SDM bidang pertanian kita tidak segera diperbaiki, jangan harap produk-produk pertanian kita akan mampu bersaing dengan komoditas sejenis dari negara lain. “Ya akan sulit bersaing jadinya kalau tidak meningkatkan kualitas. Kita harus menggeser dari sekedar kuantitas kepada kualitas,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid mengatakan bahwa proteksi terhadap produk lokal harus dilakukan agar terwujud swasembada pangan. “Pemerintahan berikutnya, siapapun presidennya, harus berani memberikan suatu proteksi dan subsidi kepada para petani,” kata Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid kepada Jurnal Nasional saat dihubungi, Jumat, (20/6).
Dalam kesempatan itu Wachid mengatakan pemerintahan berikutnya tidak perlu takut untuk memberikan proteksi maupun subsidi meskipun sudah ada perjanjian Asean Free Trade Area (Afta) maupun China Asean Free Trade Area (Cafta). Sebab, lanjut Wachid, beberapa negara maju juga tetap melakukan proteksi bagi beberapa produk dalam mereka masing-masing.

- See more at: http://www.jurnas.com/news/139031/Kualitas-SDM-Pertanian-Harus-Ditingkatkan-----2014/1/Ekonomi/Ekonomi#sthash.bBWqeBgc.dpuf
|
KUALITAS Sumber Daya Manusia (SDM) produk pertanian yang dimiliki oleh negara ini harus segera ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan bisa mengantisipasi masuknya produk sejenis dari negara-negara asing.
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana SDM di bidang pertanian kita harus ditingkatkan,” kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di kantornya, Senin, (23/6).
Menurut Rusman, saat ini telah terjadi pergeseran jenis kebutuhan dari konsumen dalam negeri. Salah satu contonya, ada kelompok konsumen yang lebih mementingkan kualitas dari pada harga murah. “Seperti golongan menengah, mereka ingin merubah gaya hidup untuk minta produk yang lebih berkualitas. Nah ini kan sebuah ancaman sendiri yang sumbernya justeru dari dalam negeri,” jelas Rusman.
Sehingga, urai Rusman pula, jika kualitas SDM bidang pertanian kita tidak segera diperbaiki, jangan harap produk-produk pertanian kita akan mampu bersaing dengan komoditas sejenis dari negara lain. “Ya akan sulit bersaing jadinya kalau tidak meningkatkan kualitas. Kita harus menggeser dari sekedar kuantitas kepada kualitas,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid mengatakan bahwa proteksi terhadap produk lokal harus dilakukan agar terwujud swasembada pangan. “Pemerintahan berikutnya, siapapun presidennya, harus berani memberikan suatu proteksi dan subsidi kepada para petani,” kata Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid kepada Jurnal Nasional saat dihubungi, Jumat, (20/6).
Dalam kesempatan itu Wachid mengatakan pemerintahan berikutnya tidak perlu takut untuk memberikan proteksi maupun subsidi meskipun sudah ada perjanjian Asean Free Trade Area (Afta) maupun China Asean Free Trade Area (Cafta). Sebab, lanjut Wachid, beberapa negara maju juga tetap melakukan proteksi bagi beberapa produk dalam mereka masing-masing.

- See more at: http://www.jurnas.com/news/139031/Kualitas-SDM-Pertanian-Harus-Ditingkatkan-----2014/1/Ekonomi/Ekonomi#sthash.bBWqeBgc.dpuf
|
KUALITAS Sumber Daya Manusia (SDM) produk pertanian yang dimiliki oleh negara ini harus segera ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan bisa mengantisipasi masuknya produk sejenis dari negara-negara asing.
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana SDM di bidang pertanian kita harus ditingkatkan,” kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di kantornya, Senin, (23/6).
Menurut Rusman, saat ini telah terjadi pergeseran jenis kebutuhan dari konsumen dalam negeri. Salah satu contonya, ada kelompok konsumen yang lebih mementingkan kualitas dari pada harga murah. “Seperti golongan menengah, mereka ingin merubah gaya hidup untuk minta produk yang lebih berkualitas. Nah ini kan sebuah ancaman sendiri yang sumbernya justeru dari dalam negeri,” jelas Rusman.
Sehingga, urai Rusman pula, jika kualitas SDM bidang pertanian kita tidak segera diperbaiki, jangan harap produk-produk pertanian kita akan mampu bersaing dengan komoditas sejenis dari negara lain. “Ya akan sulit bersaing jadinya kalau tidak meningkatkan kualitas. Kita harus menggeser dari sekedar kuantitas kepada kualitas,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid mengatakan bahwa proteksi terhadap produk lokal harus dilakukan agar terwujud swasembada pangan. “Pemerintahan berikutnya, siapapun presidennya, harus berani memberikan suatu proteksi dan subsidi kepada para petani,” kata Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid kepada Jurnal Nasional saat dihubungi, Jumat, (20/6).
Dalam kesempatan itu Wachid mengatakan pemerintahan berikutnya tidak perlu takut untuk memberikan proteksi maupun subsidi meskipun sudah ada perjanjian Asean Free Trade Area (Afta) maupun China Asean Free Trade Area (Cafta). Sebab, lanjut Wachid, beberapa negara maju juga tetap melakukan proteksi bagi beberapa produk dalam mereka masing-masing.

- See more at: http://www.jurnas.com/news/139031/Kualitas-SDM-Pertanian-Harus-Ditingkatkan-----2014/1/Ekonomi/Ekonomi#sthash.bBWqeBgc.dpuf
|
KUALITAS Sumber Daya Manusia (SDM) produk pertanian yang dimiliki oleh negara ini harus segera ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan bisa mengantisipasi masuknya produk sejenis dari negara-negara asing.
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana SDM di bidang pertanian kita harus ditingkatkan,” kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan di kantornya, Senin, (23/6).
Menurut Rusman, saat ini telah terjadi pergeseran jenis kebutuhan dari konsumen dalam negeri. Salah satu contonya, ada kelompok konsumen yang lebih mementingkan kualitas dari pada harga murah. “Seperti golongan menengah, mereka ingin merubah gaya hidup untuk minta produk yang lebih berkualitas. Nah ini kan sebuah ancaman sendiri yang sumbernya justeru dari dalam negeri,” jelas Rusman.
Sehingga, urai Rusman pula, jika kualitas SDM bidang pertanian kita tidak segera diperbaiki, jangan harap produk-produk pertanian kita akan mampu bersaing dengan komoditas sejenis dari negara lain. “Ya akan sulit bersaing jadinya kalau tidak meningkatkan kualitas. Kita harus menggeser dari sekedar kuantitas kepada kualitas,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid mengatakan bahwa proteksi terhadap produk lokal harus dilakukan agar terwujud swasembada pangan. “Pemerintahan berikutnya, siapapun presidennya, harus berani memberikan suatu proteksi dan subsidi kepada para petani,” kata Anggota Komisi IV DPR RI, Abdul Wachid kepada Jurnal Nasional saat dihubungi, Jumat, (20/6).
Dalam kesempatan itu Wachid mengatakan pemerintahan berikutnya tidak perlu takut untuk memberikan proteksi maupun subsidi meskipun sudah ada perjanjian Asean Free Trade Area (Afta) maupun China Asean Free Trade Area (Cafta). Sebab, lanjut Wachid, beberapa negara maju juga tetap melakukan proteksi bagi beberapa produk dalam mereka masing-masing.

- See more at: http://www.jurnas.com/news/139031/Kualitas-SDM-Pertanian-Harus-Ditingkatkan-----2014/1/Ekonomi/Ekonomi#sthash.bBWqeBgc.dpuf
Tags: ,

author

BeritaRayaOnline.Com

0 comments

Leave a Reply

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan BeritaRayaOnline.Com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. BeritaRayaOnline.Com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
BeritaRayaOnline.Com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.