Jakarta, BeritaRayaOnline,- - Pemilihan Umum Presiden akan digelar pada Rabu (9/7/2014) dengan 2 pasangan calon yaitu Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla.
Debat capres itu dilaksanakan di Hotel Bidakara pukul 20.30 WIB yang disiarkan langsung oleh TVRI dan Kompas TV.
Kedua pasangan itu telah menjalani 4 kali debat capres dan cawapres yang dilaksanakan oleh KPU.
Debat terakhir digelar dengan tema pangan, energi dan lingkungan, di mana capres dan cawapres tampil bersamaan.
Biasanya debat capres dilaksanakan pada Minggu, tetapi untuk tahap terakhir digelar pada Sabtu malam (5/7/2014),sebab mulai Minggu (6/7/2014) sampai Selasa (8/7/2014) memasuki masa tenang.
Debat antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK tahap V disiarkan langsung oleh TVRI dan Kompas TV.
Berikut ini rincian pelaksanaan debat capres dan cawapres tahap v yang dikutip dari Bisnis.com. Akan dilaporkan langsung pelaksanaan debat capres tahap v. Simak laporannya di bawah ini:
-
Penyampaian Penutupan Masing-Masing Capres
Bagian akhir dari debat capres ini ditutup dengan penyampaian penutupan oleh masing-masing calon presiden.
Jokowi: Setiap problem ada solusinya, karena kita punya pakar di bidang itu. Tapi yang selalu menghalangi adalah kelompok kepentingan tadi, ya mafia tadi. Jokowi-JK menyatakan kerja sama koalisi tanpa syarat, kami ingin hadir untuk membawa perubahan, untuk terobosan, langkah nyata. Terimakasih kepada seluruh relawan untuk kerja sama kita. Kami lahir dididik di Indonesia, kamis seutuhnya Indonesia. Kami hanya tunduk kepada konstitusi Indonesia, kami selalu setia kepada RI. Mari bersama berdoa, robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina azabannar.
Prabowo: Kita malam hari ini mengakhiri kampanye politik yang telah berjalan cukup panjang, tanggung jawab konstitusi kita. 9 Juli rakyat akan memilih pemimpin, kami Prabowo-Hatta berjanji kepada rakyat, jika kami menerima mandat, kami akan bekerja sekeras tenaga kami untuk kesejahteraan, kemakmuran bangsa. Kita ingin membangun bangsa terhormat, berdikari, bangsa yang produktif, bangsa yang bermartabat. Kami koalisi merah putih akan berjuang untuk Indonesia, hidup dengan layak. Apapun keputusan rakyat, kami akan hormati demi negara yang kita cintai. -
Mafia Migas
Pertanyaan dari pasangan Prabowo-Hatta kepada Jokowi-JK.
Hatta: Mafia migas. Setujukah bapak renegoisasi, banyak sekali justru merugikan kita. Banyak kontrak migas lain yang diberikan perpanjangan, apakah bapak menganggap itu semua harus diinvestigasi?
Jawaban JK: Saya sangat setuju untuk dibikin investigasi. Freeport, pernah memiliki saham freeport. Bapak lihat Newmont, ke mana saham Newmont, dulu nasional, sekarang siapa yang punya. Karena itu saya sangat setuju dilakukan investigasi.
Jawaban Jokowi: Investigasi itu perlu. Sebetulnya tempat yang berkaitan dengan tambang banyak kelompok kepentingan di situ. Siapa yang dapat, semua orang tahu. Kita punya kemauan atau tidak soal itu. Renegoisasi itu bisa dilakukan, tetapi kalau kelompok kepentingan masih ada dan mereka mengatur ya sampai kapan pun kita akan seperti ini terus. Kami tidak ingin tersandera dan kami tidak ingin terbebani dengan masa lalu.
Tanggapan Hatta: Artinya Bapak setuju dengan renegoisasi. Setuju kepada renegoisasi, persoalan bagaimana agar renegoisasi itu menguntungkan bagi kita. Saya tidak setuju ada kelompok kepentingan, justru kelompok kepentingan itu harus diselesaikan.
Kami konsisten berupaya keras untuk renegoisasi kontrak, karena menyangkut penerimaan negara kita. Jadi, jangan ada istilah karena ada kepentingan, terus kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Tanggapan Prabowo: Saya ingin berterima kasih kepada SBY, tanggal 1 Juli berhasil renegoisasi kontrak Tangguh, akhirnya harga bisa naik, sekarang kita diuntungkan Rp250 triliun.
Tanggapan JK: Soal Newmont, zaman di pemerintah kita Newmont diberikan kepada negara, begitu tidak ada, menurut informasi, Menko Perekonomian diberikan kepada swasta. Soal tangguh, justru kontrak itu berbunyi, bahwa setiap 4 tahun harus renegoisasi. Siap negoisasi, tetapi setelah saya tinggalkan tidak ada negoisasi. Tidak ada yang spesial. -
SEGMEN VI
Memasuki segmen ke-6 (terakhir), terdiri 2 sesi. Para calon masih berkesempatan untuk bertanya dan menanggapi. Sesi kedua untuk penutupan masing-masing calon.
Pertanyaan Jokowi: Saat ini kita dihadapkan bencana ekologis yang salah satunya disebabkan oleh kerusakan hutan. Laju pengrusakan hutan di Indonesia tertinggi, bagaimana cara menyelesaikannya?
Jawaban Prabowo: Ini masalah yang sangat mendesak, strategi yang kami usung adalah untuk mengikutsertakan masyarakat yang tinggal di hutan dan pinggir hutan, kita berdayakan melalui kelompok tani hutan. Sehingga mereka tidak merambah hutan. Kita bisa memonitor illegal logging, penambangan liar dan sebagainya. Sanksi yang keras kepada perusahaan yang melanggar tata kelola hutan. Hutan kita masa depan kita semua, harus kita jaga bersama-sama, harus ada intervensi dari pemerintah.
Tanggapan Jokowi: Penting untuk one map policy untuk menyelesaikan tumpang tindih, sehingga tidak ada pemberian konsesi hutan lindung untuk perkebunan. Jika dengan one map policy, maka persoalan hutan bisa diselesaikan.
Tanggapan Hatta: 2003 ada 23 perusahaan asing yang diberikan izin. Setujukan Pak JK, saya ketua tim renegoisasi kontrak yang tidak berkeadilan.
Hatta ditegur moderator untuk hanya memberikan tanggapan bukan untuk bertanya balik.
Hatta: Saya sedang menanggapin hutan lindung, itu kadang-kadang tidak sesuai dengan peta. Ada perusahaan yang diberikan hutan lindung. -
Prabowo: Maling Bisa Saja Berasal dari Partai Pendukung Saya
Pertanyaan JK: Pada Kamis lalu Bapak bicara ada pihak, kekuasaan para maling, saya ingin jelaskan tidak ada misi maling-maling di misi kami. Karena tidak ada maling minyak, daging, mafia beras, mafia gula, mafia haji?
Jawaban Prabowo: Kita sudah lama jadi orang Indonesia. Yang saya maksud, kita sama-sama tahu, terjadi jual beli suara, ini yang saya maksud. Roh dari demokrasi sedang dirusak, bisa dari partai saya. Saya tidak bisa mengatakan di partai saya tidak ada maling. Fenomena untuk bangsa semua. Maksud saya mengingatkan rakyat, mereka harus menjaga demokrasi ini, mereka jangan larut dalam permainan yang selalu terjadi di lapangan.
Jawaban Hatta: Mafia apapun kita serahkan kepada hukum. Kita melontarkan sesuatu tapi tidak memiliki data. Bisa ditrace siapapun maling-maling itu.
Tanggapan JK: Tentang hukum semua sudah di KPK, semua sudah jelas.
Tanggapan Jokowi:
Tanggapan Prabowo: Inti dari itu mungkin bahwa kami menganggap yang saya sebut maling di salah satu pihak. Padahal, itu bukan maksud kami. Kita sebagai bangsa punya kelemahan-kelemahan, kalau kita pura-pura kita tidak punya kelemahan saya kira itu dosa kepada rakyat.
Sebagai contoh, jika ada kontrak yang merugikan bangsa, maka itu merugikan bangsa.
Tanggapan Hatta: Kami ngotot untuk renegoisasi kontrak, bahwa harga gas Tangguh sudah naik. -
Pertanyaan Prabowo Soal Lahan 2 Juta Ha
PRABOWO: Sawah kita berkurang. Kami memiliki program untuk menambah lahan 2 juta ha untuk pangan. Apakah Jokowi sependapat ekstensifikasi lahan besar-besaran di atas 1 juta sampai 2 juta ha?
JAWABAN JOKOWI: Tambahan sawah itu diperlukan, tapi lihat dulu airnya dari mana. Di Papua sudah dibuka, tetapi dibiarkan begitu saja, tidak dipikirkan airnya dari mana dan bendunganya dari mana. Apakah ada air atau tidak. Kita tidak ingin ada kegagalan, karena sudah terlanjur hutan ditebang tetapi sawah tidak bisa dikerjakan lagi. Ke depan semua harus dikalkulasi, sehingga yang dikerjakan bukan proyek, tetapi program yang bermanfaat bagi negara dan rakyat.
Tanggapan dari Prabowo: Abad 21 ada teknologi, tentunya kalau kita akan bangun sesuatu harus dibangun dengan baik. Apakah bapak setuju atau tidak menghadapi defisit, sependapat atau tidak harus menambah jumlah sawah kita?
JOKOWI: Kita ingin bangun sawah minimal 1 juta ha sawah. Tapi bagaimana implementasi dari visi dan misi itu. Karena yang banyak membuat wacana, visi dan misi tetapi tidak dilaksanakan, tidak segera diputuskan. Kalau hanya ingin, akan, banyak sekali. Saya kira yang penting bagaimana bisa melaksanakan itu.
Manajemen pengawasan, dulu pernah, di Papua ada kegagalan membuat food rice, sejuta lahan gambut juga tidak berhasil. -
Prabowo Kembali Setuju dengan Ide Jokowi
JOKOWI: Jelang Lebaran harga daging mahal. Harga daging sapi 120.000/kg, seharusnya dengan impor harga stabil. Bagaimana pandangan bapak tentang kebijakan impor daging sapi?
JAWABAN PRABOWO: Masalah kenaikan harga jelang Lebaran jadi masalah kita. Daging selalu naik jelang puasa. Jadi yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani kita. Untuk menambah jumlah ternak di Indonesia, menambah pengusaha yang akan menjalankan pabrik pemotongan sapi. Indonesia menghasilkan cukup banyak tentang sapi. Mendatangkan sapi dari NTT lebih susah daripada Australia. Masalah ini yang harus diperbaiki bersama.
Tanggapan jawaban Prabowo oleh Jokowi: Kita seharusnya sudah berani memulai bahwa perlunya bakalan sapi diberikan di desa-desa, tetapi terpusat dalam 1 kandang, gampang dicek. Semua petani terlibat dalam hal ini. Kita bisa mendapat pupuk dari sana dan mendapatkan energi dari kotoran sapi.
Jangka panjang, kita dapat stok sapi hidup yang banyak. Jangan sampai impor daging hanya alasan stok daging tidak cukup. Dalam waktu 5-6 tahun kita bisa selesaikan dengan impor sapi. Impor silakan tetapi bukan dalam bentuk daging. Tapi dalam bentuk karkas.
Tanggapan Prabowo: Saya setuju dengan ide bapak soal ternak sapi di desa-desa. Kalau saya jangankan karkas, saya inginkan ternak itu lahirnya di Indonesia. Kalaupun karkas pun tidak impor, itu harus diperjuangkan. Jangankan karkas, kita harus melipatgandakan ternak kita di semua desa. Kita tidak perlu impor karkas sekalipun.
Hatta: Konsumsi daging naik. Impor kita menurun, karena kita ingin swasembada sapi. Awalnya harganya mahal, tetapi ini menguntungkan peternak kita. Pada akhirnya nanti kita berswasembada. -
SEGMEN V: Pertanyaan Hatta Keliru, JK Enggan Jawab
Prabowo-Hatta mengajuka pertanyaan:
Lingkungan hidup, kita semua ingin hidup dalam suasana bersih hijau dan sehat. Salah satu penghargaan adalah kalpataru. Karena ini adalah indikator, termasuk upaya membangun udara air dan tanah yang lebih sehat. Seberapa jauh pandangan Pak Jokowi soal ini?
JOKOWI: Menurut saya kalpataru, penghargaan itu sangat baik. Namun, alangkah baiknya tidak hanya piala saja, tetapi diberikan insentif untuk mengembangkan apa yang sudah dicapai. Kalau piala mereka hanya dapat barang, tetapi kalau diberikan insentif maka akan semakin baik mengelola lingkungan di wilayahnya.
Diberikan insentif, sehingga tidak hanya 1,2,3 orang saja, tetapi mendorong semua orang untuk memperoleh kalpataru.
Tanggapan Hatta: Insentif atau piala bukan terlalu prinsip, yang penting adalah penghargaan itu adalah refleksi dalam membangun kota. Pertanyaan saya, dari apa yang dijelaskan kenapa DKI kenapa tahun ini tidak dapat atau Solo belum pernah dapat?
JOKOWI: Pertanyaan bapak bagus tapi keliru. Kalau kota itu bukan kalpataru tapi Adipura. Tidak perlu saya jawab. Karena pertanyaan keliru saya tidak perlu jawab.
Solo penah dapat green city dari Kementerian Kehutanan. -
Pertanyaan Prabowo Dibantah Jokowi
Pertanyaan kedua dari Prabowo-Hatta, disampaikan oleh Prabowo. Dalam kampanye di Indramayu bapak mengatakan petani tidak perlu koperasi. Padahal, koperasi adalah soko guru perekonomian bangsa. Kami tegas koperasi vital bagi nelayan. Mohon dijelaskan?
JOKOWI: Mungkin bapak salah baca dan salah dengar. Semua orang tahu koperasi adalah soko guru perekonomian. Di desa harus kita tuntaskan, baik yang berkaitan dengan perangkat desa, baik yang nanti desa yang akan dikucurkan dana. Desa yang penting punya Badan Usaha Milik Desa, bisa dalam bentuk koperasi.
Yang diperlukan sekarang adalah desa harus bisa mandiri, ke depan kita ingin ternak yang ada di desa, yang diberikan subdisi pemerintah harus ditempatkan dalam satu tempat (satu kandang). -
JK Tanya Kenapa Kondisi BBM Saat Ini Kritis?
Pertanyaan kedua oleh JK: Energi kita kritis, produksi menurun, impor meningkat, subsidi naik dalam sejarah Indonesia, defisit naik, listrik padam di mana-mana. Apa yang terjadi sehingga terjadi krisis itu?
Hatta: Sejak bapak jadi wapres produksi minyak juga menurun. Persoalannya tidak ada yang salah, karena sumur-sumur kita turun. Awal 2015, produksi kita naik ke 1 juta barrel. Ada apa listrik kita, karena semua terburu-buru, ini menghambat yang seharusnya 3 tahun lalu selesai, tapi sampai sekarang belum tercapai untuk 10.000 MW.
Adalah melakukan diversifikasi energi dengan cepat. Masa depan kita ada pada energi terbarukan. Kuncinya insentif agar bisnis bisa berjalan dengan baik. -
JK Beri Penjelasan Kyoto Protokol
Pertanyaan Hatta:
Dunia mengakui Indonesia pemenang dalam mengatasi perubahan iklim, saya ingin tanya sejauh mana efektivitas Kyoto Protokol dan efek gas rumah kaca.
Jawaban JK: Indonesia pendukung utama Kyoto Protokol, Indonesia mendukung itu. Indonesia sangat protes kenapa AS tidak melaksanakan betul protokol itu. Maka Indonesia mendukung itu, karena kita sangat berkepentingan. Pelaksanaan sangat lambat, karena negara maju tidak melaksanakan dengan baik. Insentif untuk perbaikan hutan juga tidak berjalan. Kita harus berjuang sendiri, walau negara industri tidak membayar, kita harus melakukan sendiri. -
Segmen IV
Para calon memiliki kesempatan untuk bertanya dan menjawab, tetapi tidak ada kesempatan untuk menanggapi jawaban.
Pertama Jokowi-JK mengajukan pertanyaan pada Prabowo-Hatta: Pengimpor beras sangat besar, kita pernah swasembada 2009. Pertanyaan saya kepada Hatta sebagai Menko Perekonomian apa yang salah, upaya apa dari Prabowo sebagai Ketua HKTI?
Hatta: Kalau melihat data dari 2000-sekarang, tidak ada kita tidak impor. Sesungguhnya kita sudah swasembada, kita impor jika ada gangguan, 2007-2008 dunia krisis, justru Indonesia surplus. Bahkan, kita bantu negara kita dengan suplai beras. Setelah itu, kita impor hanya jika kita mengalami gangguan, itu pun meningkatkan tambahan dana kepada petani. Nah, impor yang selalu kita lakukan untuk beras tertentu, misal beras untuk masyarakat asing.
Prabowo: HKTI saya konsisten menolak impor beras, saya mengingatkan pemerintah, saya pernah ditegur JK sebagai Wapres, beliau negur saya karena menolak impor beras. -
Jawaban dari Prabowo-Hatta
Pertanyaan sama soal strategi keseimbangan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan?
PRABOWO: Masalah kerusakan lingkungan tidak lain juga dikarenakan daya dukung bumi kita. Daya dukung wilayah kita juga sangat berat untuk menampung ledakan penduduk. Indonesia tiap tahun harus ada tambahan 5 juta warga baru.
Tambahan penduduk yang mempercepat kerusakan lingkungan dan kurangnya regulasi dan pengawasan semakin mempercepat kerusakan lingkungan.
Kalau kita tidak mempercepat pertumbuhan bagaimana kita bisa menciptakan pekerjaan.
Strategi kita yaitu strategi banyak jalur. Sekaligus dengan pendidikan kita bisa menanamkan kepada rakyat tentang pembangunan ekonomi dan butuhnya kita menjaga lingkungan kita. Kita harus mengejar pertumbuhan ekonomi, jalur-jalur pembangunan yang kita gunakan akan dicapai keseiumbangan. Kesadaran menjaga lingkungan hidup juga tercipta.
Lagi-lagi, Hatta tidak mendapatkan alokasi waktu ketika hendak memberikan jawaban. -
Jawaban Jokowi-JK
PERTANYAAN: Menipisnya SDA dan kerusakan lingkungan menjadi indikasi belum terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Bagaimana strategi Jokowi-JK untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, sosial dan lingkungan?
JAWABAN:
JOKOWI: Kita harus menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan, harus berjalan beriringan, sehingga akan ada kemanfaatan. Bukan hanya soal ekonomi, jangan ada yang dinomorsatukan, semua harus berjalan paralel.
Sekarang ini, hutan kita rusak, DAS rusak, terumbu karang rusak, karena kita terlalu mengejar pertumbuhan ekonomi. 3 hal itu harus dijalankan dengan seimbang. Kita tidak bisa lagi berteori dan menyampaikan hal yang muluk-muluk, apa yang kita ketahui segera kita laksanakan. Kekurangan kita sekarang ini adalah melaksanakan yang kurang.
JK: Ekonomi dan lingkungan yang bisa menyesuaikan adalah teknologi. Sawah menghasilkan 5,5 ton per ha, tetapi dengan teknologi bbisa jadi 8 ton sehingga tidak perlua lahan terlalu banyak. Teknologi yang menjadi inti. -
Jawaban Jokowi-JK
Liberalisasi energi, subsidi BBM meningkat, penggunaan energi terbarukan masih rendah. Bagaimana untuk menata ulang sektor energi?
JOKOWI: Sebetulnya energi yang kita miliki sangat melimpah baik minyak, gas dan panas bumi dan juga energi terbarukan. Banyak kesempatan yang bisa kita kelola dari situ.
Pertama: Menyangkut minyak dan gas. Kita harus bernai memutuskan BBM harus dialihkan ke gas, karena lebih murah, sehingga bisa mengurangi BBM.
Kedua: Infrastruktur untuk gas harus segera dilakukan. Pemipaan untuk gas bisa dikerjakan dalam waktu 3 tahun.
Ketiga: Kemacetan, ke depan transportasi publik harus dikerjakan secara baik di kota-kota besar di Indonesia, karena ini menyangkut visi ke depan.
Energi terbarukan, energi marginal masih ribuan hektare yang tidak perlu air, bisa dipakai untuk tanaman untuk energi terbarukan. Sorgum bisa ditanam di tempat marginal untuk energi terbarukan. Pertamina harus membuka pasar untuk biofuel, jangan sampai kita justru memberi insentif untuk impor minyak tapi tidak memberikan insentif energi terbarukan yang bisa dinikmati petani. -
Segmen III: Pendalaman Tema Debat
Pertanyaan untuk masing-masing calon, masing-masing 2 pertanyaan. Waktu menjawab untuk setiap pertanyaan 3 menit.
Pertanyaan Prabowo-Hatta:
Dalam rangka kedaulatan energi, kita menghadapi tantangan, 1) tata kelola energi, 2) subsidi bbm meningkat, 3) energi terbarukan masih kecil hanya 6%. Pertanyaan, bagaimana strategi untuk menata ulang untuk sektor energi?
Jawaban Hatta:
Penataan ulang sektor energi, pertama sambil menghormati kontrak, tetapi kita lakukan renegoisasi. Bagaimana energi kita berkelanjutan. Pertama, upaya untuk meningkatkan cadangan dengan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan. Kedua, penting bagi kita untuk mengembangkan sumur tua.
Namun, itu bersifat jangka pendek. Terpenting adalah diversifikasi energi, energi baru dan terbarukan, kuncinya insentif yaitu riset dan anggaran. Di negara manapun energi baru dan terbarukan harus ada insentif. Kami berkomitmen untuk meningkatkan bauran energi sampai 2020 hingga 20%. Dengan demikian dengan insentif, maka pola bisnis akan terjadi.
Berikutnya, bagaimana kita melakukan penghematan energi.
Kesimpulan: 1. Eksplorasi, 2. Memberikan kesempatan kepada BUMN, 3. Energi terbarukan, 4. Penghematan energi. -
Jawaban dari Prabowo-Hatta
Pertanyaan: Membangun kedaulatan pangan, meningkatkan produksi pangan dengan meningkatkan produktivitas, bagaimana itu dilakukan dan bagaimana menghadapi dampak perubahan iklim?
Prabowo: Kita mengalami tantangan besar, tiap tahun kita kehilangan lahan untuk lahan pertahanan sekitar 60.000 ha per tahun. 2015 kita butuh tambahan lahan 730.000 ha. Jadi, kalau bicara produktivitas, kita bicara 2 hal, intensifikasi lahan yang sudah ada, kedua ditambah 63 .000 hilang, ini tantangan besar. Jadi kalau bagaimana meningkatkan produktivitas, pertama memperbaiki jenis pupuk. Pupuk di Indonesia masih ketinggalan. Kita baru menggunakan pupuk majemuk yang tidak spesifik, perlu pupuk untuk jagung, beras, ubi dan lainnya. Memberi pupuk majemuk yang umum saja, kita bisa meningkatkan produksi 40%.
Kami akan menambah 2 juta ha sawah baru untuk mengganti 730.000 sawah yang dikonversi. Intensifikasi, ekstensifikasi, distribusi, pengairan, penambahan bendungan. Kami siap melaksanakannya.
Hatta Rajasa akan mememberikan jawaban tambahan, tetapi waktu yang dialokasikan sudah habis, sehingga Hatta tidak jadi memberikan jawaban. -
Bagian II
Segmen II: Penajaman visi dan misi.
Pertanyaan kepada Jokowi-JK: Berdasarkan visi dan misi Jokowi-JK akan membangun ketahanan pangan berbasis agribisnis kerakyatan dengan ekspor pertanian berbasis pengolahan, bagaimana upaya itu dan bagaimana strategi menghadapi liberalisasi perdagangan?
JOKOWI: Yang harus dilihat dulu pasarnya. Kalau pasarnya sudah ada baru kita berproduksi. Misalkan petani diperintah menanam pepaya, tetapi bagaimana pasarnya. Persoalannya kita tidak pernah menyiapkan pasar untuk mereka. Kalau mereka diperintah menanam melon dan semangka harusnya industri pengolahan pasca panen harus disiapkan yang sudah bertahun-tahun tidak disiapkan. Yang belum ada adalah niat dan kemauan untuk menyelesaikan itu. Tinggal ada kemauan dan niat, kuncinya ada pada niat dan kemauan.
JK: Setiap ekspor tentu butuh nilai tambah, tentu melalui pengolahan. Industri hilir harus dikembangkan dengan baik. Kalau daya saing, kita negara agraris yang baik. Maka yang dibutuhkan nilai tambah dalam bentuk dalam pengolahan. -
Visi & Misi Jokowi-JK
Jusuf Kalla:
Pangan, energi kebutuhan pokok kita semua. Tiap hari kita butuh itu dan lingkungan yang baik.
5 tahun terakhir pangan dan energi mengalami krisis luar biasa. Penduduk 250 juta, luas sawah 8 juta ha, tetapi kita setahun terakhir kita mengimpor pangan luar biasa.
Energi: kebutuhan penting, tidak ada gerak manusia tanpa energi. Namun, kita mengalami krisis energi, impor BBM, krisis listrik yang harus diselesaikan.
Sektor Pangan:
Harus ditingkatkan produksi. Bukan hanya beras, gula, tetapi juga kelapa sawit.
Sektor Energi:
Kita harus segera melakukan perubahan, perubahan sistem energi, konversi minyak ke gas. Kita harus memperbaiki transportasi umum. Meningkatkan produksi energi kita.
Lingkungan Hidup:
Suatu hal kebutuhan pokok. Hutan kita harus diperbaiki, 2 juta ha hutan harus diperbaiki, memperbaiki lingkungan kota.
Maka, kita berjanji untuk menyelesaikan ini, jangka pendek mencetak sawah 1 juta ha untuk memenuhi kebutuhan pokok kita semua. -
Visi & Misi Prabowo-Hatta
Hatta Rajasa menyampaikan visi dan misi soal pangan, energi dan lingkungan hidup.
Pangan menjadi kebutuhan dasar manusia, pemenuhannnya HAM, oleh karena itu negara wajib memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Prabowo-Hatta berkomitmen dengan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan keamanan pangan.
Kita harus menyediakan pangan dalam kecukupan. Pangan harus terjangkau. Kita harus mengembangkan diversivity pangan kita.
Di bidang energi: kita harus meningkatkan produksi migas, mengurangi impor, penghematan, dan diversifikasi energi.
Lingkungan hidup: Prinsip keberlanjutan jadi dasar kita.
1. Lingkungan hidup untuk mengatasi perubahan iklim.
2. Konservasi, agar ekositem tetap terpelihara.
3. Kita harus mengatasi kualitas air, udara.
4. Bagaimana upaya kita agar prinsip dasar konsep keberlanjutan jadi dasar pembangunan. -
Tata Tertib Debat
Terdiri 6 bagian:
Bagian 1: Penyampaian visi dan misi.
Bagian 2: capres dan cawapres memeprdalam vsii dan misi.
Bagian 3: moderator menyampaikan pertanyaan yang sama
Bagian 4: setiap pasangan memiliki 2 kali kesempatan untuk bertanya.
Bagian 5: capres dan cawapres saling melemparkan pertanyaan.
Bagian 6: Sesi tanya jawab, di penghujung debat masing-masing capres diberi waktu untuk penutupan. -
Jokowi-JK Memasuki Panggung Debat
Pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK memasuki panggung debat. -
Prabowo-Hatta Memasuki Panggung Debat
Pasangan Prabowo-Hatta memasuki panggung debat. -
Moderator Memasuki Panggung
Moderator debat capres tahap v Rektor Undip Sudharto memasuki panggung. -
Sambutan Ketua KPU
Ketua KPU Husni Kamil Malik memberikan sambutan Debat Capres Tahap V (terakhir), dengan tema pangan, energi dan lingkungan.
Perlu menjadi teladan bagi bangsa lain dalam penyelenggaraan demokrasi saat ini khusunya pemilu. Kita melihat dan merasakan tensi kompetisi pasangan capres dan cawapres sudah meninggi. Aktivitas kampanye juga bervairasi, itu semua sudah kita rasakan.
Sebagai penyelenggara pemilu, kami menyampaikan bahwa kegiatan kampanye terakhir hari ini. Besok 6-8 Juli tidak boleh lagi kampanye. Mulai nanti pukul 24.00 WIB, semua tim kampanye sudah mulai membersihkan alat peraga kampanye.
Bahwa, setinggi apapun kompetisi ini, semua kepentingan penyelenggaraan pemilu adalah pelembagaan bagaimana kita mendapatkan kepemimpinan legitamate. -
1.471 Polisi Dikerahkan
Pihak Polda Metro Jaya bersama jajaran mengerahkan sekitar 1.471 personil guna mengamankan agenda debat terakhir pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Sebanyak 1.098 personil dari Polda Metro Jaya, 295 personil Polres Metro Jakarta Selatan dan 108 personil polsek," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Sabtu.
Petugas pengamanan terdiri atas Intelijen dan Keamanan (Intelkam), Pembinaan Masyarakat (Binmas), Sabhara, Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) dan petugas lalu lintas.
Selanjutnya, Satuan Brimob, reserse umum, narkoba dan reseese kriminal khusus. -
Pengamat Pertanian Bustanul Arifin
Siapapun yang menjadi presiden ke depan, maka isu pangan pokok bakal menghantui kinerja presiden terpilih. Sebab, hingga saat ini, Indonesia masih menjadi pengimpor pangan terbesar seperti gandum, jagung, kedelai, dan gula.
Bustanul menilai isu penting soal pangan bagi presiden terpilih adalah ketersediaan pangan dan distribusinya terutama 5 bahan pangan pokok seperti beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi.
"Kalau ketersediaan bermasalah, siapapun akan kesulitan."
Selain isu ketersediaan pangan dari dalam negeri, isu lain yaitu impor pangan. "Gandum sudah pasti, kita tidak produksi, tetapi impor sudah 6 juta ton. Sementara yang tidak sadar kita menjadi konsumen gandum nomor 2 setelah beras." -
Demokrat Optimistis Prabowo-Hatta Bakal Lebih Unggul
Ketua DPP Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan yakin pasangan Prabowo-Hatta bakal unggul dalam debat capres/cawapres putaran terakhir pada Sabtu malam, 5 Juli 2014.
"Saya yakin Prabowo akan menguasai tema dan unggul dalam debat nanti," kata Sjarifuddin Hasan di Jakarta, Sabtu.
"Prabowo selama ini adalah Ketua HKTI dalam lima tahun terakhir ini membina langsung para petani kita di seluruh Indonesia, jadi saya yakin beliau tahu betul-betul tentang pangan," katanya.
Menurut Sjarifuddin pasangan Prabowo-Hatta bakal unggul dalam debat capres putaran terakhir itu karena keduanya selama ini fokus dan bergelut dengan hal-hal yang menyangkut pangan, energi, dan lingkungan bahkan terjun langsung sehingga wajar jika memiliki keberpihakan terhadap ekonomi bervisi kerakyatan. -
Jalannya Debat
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan keduanya hanya akan terpisah pada segmen pertama dan terakhir saja.
“Segmen pertama, yaitu pemaparan visi dan misi, yang tampil cawapres. Segmen kedua sampai kelima, kedua pasangan akan tampil bersama. Barulah pada segmen terakhir atau closing, capres akan menyampaikan statement,” katanya saat ditemui di Gedung KPU, Jakarta, (5/7/2014). -
6 Orang Perumus Pertanyaan Debat
Adapun, KPU menunjuk enam anggota yang tergabung dalam tim ahli untuk merumuskan pertanyaan debat capres-cawapres terakhir ini.
Antara lain, Dekan Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, PhD, Pakar matematika dan sains dari Universitas Institut Teknologi Bandung Megawati Santoso, PhD, Rektor Universitas Nusa Cendana (Nusa Tenggara Timur) Prof. Fredrik Lukas Benu, Guru Besar Ketahanan Pangan Departemen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas (Sumatera Utara) Prof. Posman Sibuea, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Andalas Prof. Helmi, PhD dan Kepala Studi Energi Universitas Universitas Gadjah Mada Dr Deendarlianto. -
6 Segmen
Debat terdiri dari enam segmen -sama dengan debat sebelumnya- yang dimulai segmen pertama dari pemaparan inti visi dan misi mengenai pangan, energi dan lingkungan.
Segmen kedua berisi penajaman visi dan misi tersebut. Pada segmen ketiga, kedua pasangan kandidat menjawab pertanyaan moderator.
Kedua pasangan saling bertanya pada segmen keempat. Segmen kelima, dua pasangan kandidat akan mempertajam dan memperkaya proses tema yang ada. Dan segmen keenam, merupakan penutup. -
Riwayat pendidikan moderator
Riwayat pendidikan Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D. Sudharto menyelesaikan sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Pemerintahan Undip (1979), menempuh gelar master di York University, Toronto Kanada (1989), dan meraih gelar Ph.D dari University of British Columbia, Vancouver, Kanada.
Sudharto dinilai tepat memimpin debat yang bertema pangan, energi, dan lingkungan tersebut, sebab beliau ahli pangan. -
Rektor Undip Jadi Moderator
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Rektor Universitas Diponegoro Sudharto P. Hadi jadi moderator dalam debat tahap v.(bisnis.com/renny/gamal p/tulus/jeffry k/nelson/parlin/eppo/pls)
0 comments