Jakarta, BeritaRayaOnline,-Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto membuka kongres dunia EAROPH (Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements) ke 24 yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, di Jakarta (11/8/2014). Kongres ini berjalan sampai dengan tanggal 13 Agustus 2014.
Dalam sambutannya Menteri PU berharap kongres tersebut dapat menciptakan inovasi-inovasi dan ide-ide yang realistis untuk menuju kota pintar dan berdaya tahan (Smart and Resilient Cities) melalui berbagai inovasi, perencanaan dalam me manage sebuah kota.
“Kesuksesan kongres ini dapat menghimpun inspirasi dan motivasi untuk kita semua untuk lebih maju. Dengan pandangan tersebut, kita berharap Indonesia bersama dengan negara-negara berkembang lainnya di wilayah Asia-Pasifik dapat membangun kota yang layak hidup, kompetitif, berdaya tahan dan pintar,”tambah Djoko.
Dibawah Undang-undang bangunan no.28/2002, Djoko mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah berinisiasi dalam inovasi untuk mempromosikan Smart Green Cities, Green Infrastructure danprogram Green Building. Program tersebut mendorong pemerintah daerah untuk membangun kota yang mempunyai ruang terbuka dan efisien yang meliputi penyediaan air, sanitasi dan pembangunan gedung.
“Program kota hijau, telah diimplementasikan di 112 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Untuk menuju sebuah kota yang berdaya tahan dan pintar, pembangunan kota harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat umum dan pihak swasta,”tambah Djoko.
Djoko mengungkapkan, di Indonesia pemerintah daerah mempunyai peranan penting dalam mengupayakan kota yang layak hidup dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia Bernardus Djonoputro berpendapat bahwa walaupun berbagai persoalan perkotaan seperti kemacetan, tingginya biaya hidup, dan kualitas infrastruktur, namun kota-kota menengah di Indonesia mulai menggeliat menjadi lebih nyaman.
Hal ini mengemuka dalam Indonesia Most Livable City Index 2014 yang dilansir oleh IAP. Survey 2 tahunan ini menunjukan index kenyamanan kota Balikpapan, Solo, Malang, Yogyakarta, Makassar, Palembang dan bandung berada diatas rata-rata index kenyamanan kota-kota secara nasional yang berada pada angka 63,62.
Selain itu, tambah Bernardus, warga kota menempatkan ekonomi sebagai faktor paling penting yang menentukan tingkat kenyamanan bersama dengan faktor kebersihan. Kota Balikpapan secara signifikan berada diatas rata-rata nasional untuk aspek tata kota dan pengelolaan lingkungan dibandingkan dengan kota lain. Kota-kota menengah seperti Solo, Malang dan Samarinda merupakan kota yang dianggap secara keruangan dan lingkungan terkelola dengan baik.
“Indonesia akan memasuki puncak era urbanisasi sekaligus masa tinggi nya produktivitas penduduk. Lebih dari 30 kota menengah Indonesia akan tumbuh diatas 1 juta penduduk dan resiko tidak terpenuhinya kebutuhan warga semakin menuntut perhatian semua pemangku kepentingan,”ujar Bernardus.
Survey persepsi warga kota versi IAP ini dibahas oleh para walikota, pemangku kepentingan, praktisi, perencana kota dan pelaku usaha pada Kongres Dunia EAROPH ke 24 di Jakarta hari ini. Sebanyak 30 walikota dan pemimpin kota di region Asia Pasifik dan nusantara hadir dan membahas sikap pandangan dan posisi para walikota dalam tata kelola kota-kota menuju kota pintar dan berketahanan.
Untuk pertama kalinya, EAROPH dapat mengumpulkan sedikitnya 30 walikota dan bupati dalam EAROPH Mayor Caucus yang dipimpin oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama dan co-leader Walikota Makassar M. Ramdan Pomanto ini mengajak para walikota dan pimpinan daerah untuk mencari cara-cara baru dalam mengelola perkotaan di masa depan. Walikota ternama yang hadir termasuk Walikota Bilbao, Ibon Aresso yang berhasil membangun kota yang inklusif; CEO Otoritas Regional Iskandar Malaysia, Dato Ismail Ibrahim; Bupati Bojonegoro H. Suyoto MSi, Walikota Bandung Ridwan Kamil; Walikota Surabaya Tri Rismaharini; Bupati Wakatobi Hugua dan lain lain.
Tentang EAROPH
Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements (EAROPH) adalah organisasi multi-sektoral non-pemerintah terafiliasi PBB. EAROPH didirikan untuk mendorong pertukaran wawasan dan pengalaman di antara negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Negara anggotanya antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, New Zealand, Indonesia, India, Hong Kong, Filipina, Bangladesh dan Thailand.
Indonesia akan menjadi pimpinan organisasi ini. Dalam agenda 47th Executive Council Meeting di Jakarta ini, Indonesia akan resmi dan mengangkat DR. Hermanto Dardak sebagai Presiden untuk periode 2014-2016, dan Vice President/Chairman Indonesian Chapter Bernardus Djonoputro.
EAROPH 24thWorld Congress akan mengagendakan beberapa kegiatan penting:
- Konferensi Dunia “Towards Smart and Resilient Cities”
- Mayor Caucus, pernyataan bersama mengenai :Governance Towrds Smart and Resilient Cities” dengan 50 walikota Asia Pasifik dan nusantara
- Pertemuan Pimpinan Asosiasi Profesi Perencana Kota dan Wilayah se ASEAN, dan pembahasan ASEAN Mutual Recognition Arrangements profesi perencana.
- Pertemuan Profesional Muda Perkotaan se Asia Pasifik
- Policy Dialogue tentang kebijakan Perkotaan Nasional dalam rangka RPJM 2015-2020.
- Pameran Teknologi dan Perkotaan
- Peluncuran “Indonesia Most Livable City Index 2014”(lasman simanjuntak)
0 comments