Jakarta, BeritaRayaOnline,-Ketidak nyamanan bagi para pengguna lalu lintas di jalan raya salah satunya disebabkan adanya lubang yang berdampak pada kemacetan lalu lintas. Kerusakan jalan tersebut umumnya beragam, antara lain yang berupa jalan retak-retak (cracking), berupa gelombang (corrugation), kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting), berupa genangan aspal dipermukaan jalan (bleeding).
“Untuk mengatasi tingkat kerusakan Balitbang PU temukan teknologi atasi lubang dengan teknologi tambalan cepat mantab”kata Waskito Pandu Kepala Balitbang PU, Selasa (16/9/2014) di Jakarta.
Menurutnya, jika menggunakan bahan tambalan aspal biasa, kerusakan jalan akan kembali terjadi antara satu minggu hingga satu bulan. Namun dengan teknologi tambalan cepat mantap yang memiliki tingkat kemudahan kerja yang tinggi, kualitas yang baik dapat meningkatkan efektivitas penambalan.
“ Bahkan, kondisi perkerasan jalan masih bagus sampai dengan satu tahun walaupun dilalui beban lalu lintas berat”Ujar Waskito Pandu. Caranya adalah dengan menggunakan aspal dingin dicampur bahan adiktif”imbuhnya dengan nada serius.
Waskito menambahkan, penambalan adalah perbaikan daerah perkerasan kerusakan yang bersifat setempat-setempat pada lapisan atas jalan. Dengan pelaksanaan yang reaktif dapat mengantisipasi meningkatnya tingkat keparahan kerusakan dan penyebaran ke daerah sekitarnya. Sehingga penurunan kondisi perkerasan dapat diperlambat.
Puslitbang Jalan dan Jembatan telah mengembangkan teknologi tambalan cepat mantap dengan bahan campuran beraspal dingin (cold mix asphalt) yang dikemas dalam kemasan plastic ukuran 25 kg. Penggunaannya sangat mudah, setelah kemasan dibuka, dapat langsung dihampar dan dipadatkan dengan beban lalu lintas (roda kendaraan) atau pemadat ringan (hand stamper). Penggunaan tambalan cepat mantap tidak ada kendala dengan temperatur pemadatan dan dapat digunakan untuk ruas jalan dengan lalu-lintas berat serta dapat langsung open traffic. Untuk pemadatang dengan roda kendaraan bisa digunakan untuk lubang yang kedalamannya tidak lebih dari 40 cm.
Karena bahan yang tersedia mudah dan dapat disimpan maka penanganan lubang dapat dilakukan dengan cepat. Sehingga penundaan penanganan yang sering terjadi bisa diminimalisir termasuk mengurangi dampak kerusakan perkerasan semakin parah dan sudah pasti memerlukan biaya pemeliharaan mahal.
Metode tambalan cepat mantap ini telah diaplikasikan di beberapa ruas jalan. Seperti ruas tol Jagorawi dan ruas jalan Cirebon – Losari. Terbukti sejak ditangani tahun 2012, hingga kini masih dalam kondisi layak. Harapannya, kehadiran teknologi tambalan cepat mantap mampu mengurangi tingkat kerusakan jalan, mengurangi arus kemacetan lalu lintas akibat lubang dan perbaikannya termasuk kecelakaan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.(puskom publik pu/lasman simanjuntak)
“Untuk mengatasi tingkat kerusakan Balitbang PU temukan teknologi atasi lubang dengan teknologi tambalan cepat mantab”kata Waskito Pandu Kepala Balitbang PU, Selasa (16/9/2014) di Jakarta.
Menurutnya, jika menggunakan bahan tambalan aspal biasa, kerusakan jalan akan kembali terjadi antara satu minggu hingga satu bulan. Namun dengan teknologi tambalan cepat mantap yang memiliki tingkat kemudahan kerja yang tinggi, kualitas yang baik dapat meningkatkan efektivitas penambalan.
“ Bahkan, kondisi perkerasan jalan masih bagus sampai dengan satu tahun walaupun dilalui beban lalu lintas berat”Ujar Waskito Pandu. Caranya adalah dengan menggunakan aspal dingin dicampur bahan adiktif”imbuhnya dengan nada serius.
Waskito menambahkan, penambalan adalah perbaikan daerah perkerasan kerusakan yang bersifat setempat-setempat pada lapisan atas jalan. Dengan pelaksanaan yang reaktif dapat mengantisipasi meningkatnya tingkat keparahan kerusakan dan penyebaran ke daerah sekitarnya. Sehingga penurunan kondisi perkerasan dapat diperlambat.
Puslitbang Jalan dan Jembatan telah mengembangkan teknologi tambalan cepat mantap dengan bahan campuran beraspal dingin (cold mix asphalt) yang dikemas dalam kemasan plastic ukuran 25 kg. Penggunaannya sangat mudah, setelah kemasan dibuka, dapat langsung dihampar dan dipadatkan dengan beban lalu lintas (roda kendaraan) atau pemadat ringan (hand stamper). Penggunaan tambalan cepat mantap tidak ada kendala dengan temperatur pemadatan dan dapat digunakan untuk ruas jalan dengan lalu-lintas berat serta dapat langsung open traffic. Untuk pemadatang dengan roda kendaraan bisa digunakan untuk lubang yang kedalamannya tidak lebih dari 40 cm.
Karena bahan yang tersedia mudah dan dapat disimpan maka penanganan lubang dapat dilakukan dengan cepat. Sehingga penundaan penanganan yang sering terjadi bisa diminimalisir termasuk mengurangi dampak kerusakan perkerasan semakin parah dan sudah pasti memerlukan biaya pemeliharaan mahal.
Metode tambalan cepat mantap ini telah diaplikasikan di beberapa ruas jalan. Seperti ruas tol Jagorawi dan ruas jalan Cirebon – Losari. Terbukti sejak ditangani tahun 2012, hingga kini masih dalam kondisi layak. Harapannya, kehadiran teknologi tambalan cepat mantap mampu mengurangi tingkat kerusakan jalan, mengurangi arus kemacetan lalu lintas akibat lubang dan perbaikannya termasuk kecelakaan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.(puskom publik pu/lasman simanjuntak)
0 comments