topads

Menteri PU : Kemiskinan Meningkat Manakala Semakin Banyak Jalan Yang Tidak Mulus !

Jakarta, BeritaRayaOnline,- Tahun depan kita telah memasuki RPJM tahap ketiga dimana IPTEK diharapkan mampu menjadi satu pengungkit daya saing ekonomi Indonesia di tataran global, di samping sumberdaya alam.MP3EI membagi wilayah Indonesia menjadi enam koridor ekonomi dan masing-masing koridor mempunyai keunggulan spesifik. Konektifitas antar koridor dan/atau ke koridor Asean hanya dapat terwujud apabila tersedia infratsruktur yang memadai.

Demikian dikatakan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto pada acara pengukuhan Profesor Riset Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum kepada Dr.Ir.Anwar Yamin MT dan Dr.Ir.Arief Sabarudin CES sebagai Profesor Riset dibidang "Perkerasan Jalan" dan dibidang "Perumahan" di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Dikaakan lagi oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, jaringan jalan berperan sebagai konektor antara pusat produksi dengan outlet terminal, pelabuhan, bandara dan dengan pengguna produk.Namun, jaringan jalan yang permukaannya mulus- menurut Prof.Emil Salim- berkorelasi positif dengan aspek kemiskinan.

"Artinya kemiskinan meningkat manakala semakin banyak jalan yang tidak mulus. Di sisi lain, peningkatan kuantitas dan kualitas jaringan jalan akan memicu tumbuh dan berkembangnya suatu kawasan perumahan secara teratur maupun tidak teratur," katanya.

Namun, perkembangan perumahan tidak teratur harus dikendalikan karena akan memicu tumbuhnya kawasan-kawasan kumuh, meningkatnya backlog rumah dan meningkatnya julah MBR. Oleh karena itu dukungan penyediaan jaringan jalan terhadap kebijakan shelter for all harus diintegrasikan dengan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dan perlindungan lingkungan.

"Selain itu penyediaan jaringan jalan dan perumahan harus lebih cepat, tetapi lebih ramah lingkungan. Inilah nilai atau value yang harus dicapai dalam menyediakan infratsruktur yang andal," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan peningkatan daya saing tidak hanya tertuju pada aspek ekonomi saja, tetapi juga pada produk teknologi. Rantai nilai atau value chain produk teknologi sudah mulai mendunia. Tentunya teknologi bidang pekerjaan umum juga harus mampu menjadi bagian dari rantai nilai dunia atau global value chain tersebut.

"Karena itu saya sependapat dengan Pak Anwar Yamin bahwa nilai teknologi perkerasan jalan meningkat setelah menjadi rendah emisi dan bebas kebisingan karena mulus serta hemat sumber daya alam atau daur ulang. Senada dengan Pak Anwar Yamin, jargon berteknologi RISHA Pak Arief Sabarudin adalah 'pagi pesan sore jadi'. Artinya RISHA unggul di kecepatan dan kemudahan membangun sehingga otomatis lebih murah. Teknoloi RISHA bertambah nilainya setelah menjadi rendah emisi dan diterima secara sosial," katanya.

Semoga teknologi rendah emisi karya kedua professor ini, lanjut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dapat memberikan konstribusi pada pengurangan kerusakan lingkungan udara ambient yang saat ini telah mencapai 1,3 % dari PDB nasional kita. Ini merupakan kerugian terbesar kedua setelah kerusakan lingkungan akibat air bersih dan sanitasi yang buruk.

"Oleh karena itu saya yakini bahwa teknologi-teknologi tersebut akan mampu menjadi bagian dari rantai nilai dunia atau global value chain," kilahnya.

Pada akhir dari sambutanya Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan menjadi Profesor Riset menjadi impian para peneliti karen merupakan jabatan fungsional tetinggi dibidang penelitian. Capaian impian itu akan menjadi lebih lengkap apabila karya-karyanya dapat dipakai oleh para penggunanya. Untuk itu diperlukan upaya bersama baik dari pengguna maupun dari para peneliti agar karya-karyanya dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan terwujud apabila kewajiban itu masuk kedalam penilaian kinerja yaitu intensitas penggunaan IPTEK dan paten menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) pengguna teknologi (Ditjen, Pemda, dll). Sebaliknya efektivitas alih teknologi juga menjadi salah satu indikator kinerja utama (IKU) para peneliti dan Balitbang.(lasman simanjuntak)








Tags: ,

author

BeritaRayaOnline.Com

0 comments

Leave a Reply

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan BeritaRayaOnline.Com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. BeritaRayaOnline.Com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
BeritaRayaOnline.Com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.