topads

Wamenkes: Ada Peningkatan Trends Melahirkan di Fasilitas Kesehatan


Jakarta,BeritaRayaOnline,Ada peningkatan trends melahirkan di fasilitas kesehatan, setidak-tidaknya oleh petugas kesehatan terlatih. Dengan demikian sebagian besar kelahiran bisa dicatat oleh petugas kesehatan maupun institusi kesehatan.

"Berbeda dengan kematian yang umumnya terjadi di komunitas dan kurang dari 2O persen terjadi di fasilitas kesehatan sehingga kuantitas dan kualitas data (penyebab kematian) masih sangat kurang.Sektor kesehatan berpotensi menjadi pemeran kunci dalam pengumpulan data kelahiran dan kematian serta data administrasi kependudukan lainnya," kata Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Ali Gufron Mukti kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/7/2O14).

Tantangan dan upaya memperkuat CVRS dan upaya memperkuat cakupan CVRS di Indonesia yakni sosialisasi dan kerjasama (multipartnership) sektor pemerintah dan swasta yang masih kurang.Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata di tingkat lapangan sehingga cakupan data CVRS kurang, kesadaran masyrakat sebagai individu maupun kelompok akan pentingnya data CVRS masih kurang, serta regulasi/UU yang lemah terkait kependudukan dan catatan sipil yang mengatur pentingnya pelaporan kematian serta penyebabnya ke struktur lebih atas sehingga mendapatkan data nasional yang lebih valid.

Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan global fund (health system strengthening) sejak 2O13 telah mengembangkan sample registration system di 128 kecamatan di seluruh Indonesia untuk mendapatkan real time outcome indicators of MDGs.Indikator meliputi neonatal martalty rate infabt mortality rate, maternal mortalty rate dan causes of deaths pada 2O15.


Sementara mengenai Pertemuan 17th Meeting of the Global Health Workforce Alliance Board menurut Wakil Menteri Kesehatan Prof dr Ali Ghufron Mukti ,Sekretariat GHWA menyampaikan bahwa terdapat dua faktor demografi yang besar terkait HRH yaitu Ageing, di mana semakin tinggi usia harapan hidup mengakibatkan jumlah pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan meningkat, serta peningkatan jumlah penduduk yang besar mengakibatkan kebutuhan HRH semakin meningkat.

"Statemen Dirjen WHO, kekurangan HRH tidak hanya dalam hal jumlah saja, namun juga terkait masalah distribusi dan telah menjadi masalah dunia.Terdapat beberapa negara yang mampu mengatasi kekurangan HRH dengan memberikan bayarab yang besar.Namun, demikian juga banyak terdapat negara yang tidak memiliki dana besar untuk membayar ketersediaan HRH, hal ini perlu dicari solusinya," jelas Wamenkes.

Saat ini yang menjadi kendala utama isu HRH adalah kurangmya data sehingga sulit untuk menetapkan kebijakan.Selain itu,Pembiayaan kesehatan saat ini 9O persen diperuntukkan rumah sakit.

"Hal ini tidak baik yang perlu ditingkatkan adalah kesehatan masyarakat melalui promotif dan preventif dan memfokuskan pelayanan kesehatan pada tingkat pelayanan dasar atau puskesmas.Board minta tidak hanya melakukan advokasi saja melainkan melakukan aksi langsung menbantu negara-negara mengatasi demand  untuk HRH,"ujarnya.(lasman simanjuntak)
Tags: ,

author

BeritaRayaOnline.Com

0 comments

Leave a Reply

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan BeritaRayaOnline.Com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. BeritaRayaOnline.Com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
BeritaRayaOnline.Com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.