Gresik,BeritaRayaOnline,- -- Menteri Pertanian, Suswono, mendukung dilaksanakannya kegiatan Jambore Nasional Patra I sebagai ajang pertemuan dan kompetesi anak petani untuk menampilkan inovasi serta kreativitas dalam menggunakan produk PT. Petro Kimia Gresik pada komoditi pangan. Mentan setuju kalau model Patra I diterapkan di seluruh Indonesia.
Mentan menyarankan agar Patra tidak hanya berpusat pada on farm, tetapi juga pada pelaksanaan perdagangannya.
“Kita harus jeli melihat peluang produk – produk spesifik yang tidak dimiliki oleh negara lain,” jelas Mentan.
Hal ini disampaikan dalam pembukaan Petro Agrifood Expo dan Jambore Nasional Patra I di Kebun Percobaan, PT Petrokimia Gresik, Kamis (28/8/2014).
Pada kesempatan tersebut, Mentan menyampaikan harapannya untuk pengadaan pupuk bersubsidi agar tetap berkesinambungan. Meskipun pemerintahan SBY akan berakhir, kebijakan pupuk bersubsidi diharapkan dapat dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.
Lebih lanjut Mentan menyatakan banyak pelanggaran penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan. Wewenang tersebut berada pada tingkat kabupaten/kota. Di tingkat kabupaten/kota terdapat Komisi Pengawasan Pupuk dan Petisida (KP3) yang terdiri dari pemkab/pemkot, kepolisian, dan kejaksaan.
“Ketiga institusi itu juga harus memberikan efek jera bagi yang melanggar. Pasalnya, selama ini kalau ada kasus belum sampai tuntas,” ujar Mentan.
Mentan berharap pemerintahan ke depan lebih fokus lagi ke sektor pertanian. Sebab, akar permasalahan sekarang petani dihadapan pada lahan yang sempit. Semangat reforma agraria yang didengung-dengungkan harus dijalankan tanpa meninggalkan dunia pertanian.
Sementara permasalahan benih juga harus diperhatikan. Pasalnya, sistem pembenihan nasional belum kokoh, meskipun Badan Litbang Pertanian telah melahirkan 280 varietas terbaru untuk pertanian.
“Yang menjadi kendala adalah bahwa pengadaan benih selama ini melalui PSO yang dilakukan BUMN. Sehingga penanganannya harus baik, jika penanganannya tidak baik maka akan berimbas juga,” sambung Mentan.(website kementerian pertanian/lasman simanjuntak)
0 comments