Jakarta, BeritaRayaOnline,-Memasuki Semester II tahun 2014, pencapaian pembangunan dalam RPJMN sejak 2010 perlu dicatat dan dimonitor dengan seksama. Secara keseluruhan rata-rata pencapaian sasaran pembangunan infrastruktur PU dan permukiman (status akhir Juli 2014) telah mencapai hampir 100% bahkan ada yang sudah melampaui 100% target sasaran RPJMN. Meskipun demikian, kita tetap harus waspada terhadap masalah penyerapan anggaran kita yang selalu menumpuk di akhir tahun.
Demikian disampaikan Menteri PU Djoko Kirmanto dalam upacara HUT RI Ke-69, Minggu (17/8/2014).
Lebih lanjut disampaikannya, penyerapan APBN 2014 Kementerian PU sampai dengan 15 Agustus 2014 baru mencapai Rp 31,75trilliun (42,08% dari total Rp 75,46 trillun) dengan fisik 47,03%. Mengingat waktu tersisa tinggal 5 bulan, perlu dilakukan percepatan penyelesaian untuk semua kegiatan yang ada dengan tetap memperhatikan kualitas.
Di bidang Sumber Daya Air, fokus pembangunan diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan pencapaian surplus produksi beras 10 juta ton. Sampai dengan akhir Juli 2014, PU telah melakukan peningkatan/ pembangunan jaringan irigasi seluas 429,7 ribu ha dan
rehabilitasi 2 juta ha daerah irigasi termasuk operasi dan pemeliharaannya yang direalisasikan diantaranya melalui pembangunan waduk, embung, dan sebagainya.
Pada kurun waktu 2010-2014, Kementerian PU melaksanakan pembangunan 11 waduk, 4 waduk telah diselesaikan, yaitu Waduk Gonggang (Jateng), Rajui (Aceh), Marangkayu (Kaltim), dan Payaseunara (Aceh). Pada tahun 2014 diperkirakan akan dapat diselesaikan pekerjaan konstruksi dua unit waduk yaitu WadukJatibarang dan Waduk Jatigede. Sehingga, masih tersisa 5 waduk yang akan dilanjutkan pelaksanaannya pada tahun 2015.
Disamping waduk tersebut, juga telah diselesaikan 342 embung/situ, serta konservasi danau dan situ untuk mendukung penyediaan air baku melalui pembangunan/peningkatan kapasitas sarana dan prasarana penyedia air baku sebesar 51,44 m3 /detik dan melalui rehabilitasi sarana dan prasarana penyedia air baku sebesar 34,12 m3 /detik.
Di bidang Bina Marga, fokus diarahkan pada upaya peningkatan konektivitas dan kelancaran arus orang dan barang serta keselamatan (safety) dengan membangun jalan dan jembatan baru; meningkatkan struktur/pelebaran dan/atau kapasitas jalan; serta merehabilitasi/memelihara jalan secara berkala.
“Tahun 2014 diharapkan kondisi jalan dalam keadaan mantap akan mencapai 94%. Disamping itu kita tetap memperhatikan pembangunan jalan dan jembatan di kawasan/daerah yang dikategorikan strategis perbatasan, terpencil dan terluar, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) guna mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah,” ujar Djoko Kirmanto.
Sejak tahun 2010 hingga 2014 telah dilaksanakan pembangunan jalan sepanjang 531,59km, pembangunan jembatan baru sepanjang 14,6 ribu m, jalan bebas hambatan sepanjang 12,89km dan dibangun pula fly over/under pass sepanjang 5 ribu m. Pada tahun 2014 juga akan dilakukan preservasi jalan sepanjang 31.295 km dan jembatan sepanjang 350 ribu m; pelebaran jalan sepanjang 4.639 km dan peningkatan jumlah jembatan yang dibangun sepanjang 9.230 m; serta pembangunan flyover/underpass sepanjang 3.091 m.
Sementara itu, pembangunan ke-Cipta Karya-an, difokuskan pada upaya peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar masyarakat, terkait MDG 2015 yakni dengan peningkatan akses air minum, akses sanitasi, pengurangan permukiman kumuh, penanggulangan kemiskinan dengan pemberdayaan masyarakat perkotaan dan perdesaan serta peningkatan tertib penyelenggaraan bangunan gedung dan penataan lingkungan.
Hingga Juli 2014, Pemerintah telah meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap perumahan, melalui pembangunan 250 Twin Blok (TB) rumah susun sederhana sewa (rusunawa), penataan lingkungan permukiman kumuh perkotaan 1.689 Kawasan dan penataan lingkungan permukiman kumuh perdesaan 1.014 Kawasan. Untuk air minum, telah dilakukan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perdesaan di 11.300
desa, 1.913 kawasan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), 1.170 kawasan Ibu Kota Kecamatan (IKK), dan 868 kawasan khusus; sehingga secara nasional, cakupan pelayanan air minum pada akhir tahun 2013 sudah mencapai 67,73% yang hampir mendekati target MDGs yaitu sebesar 68,87% pada tahun 2015.
Untuk peningkatan layanan sanitasi yang layak, telah dibangun infrastruktur air limbah sistem terpusat dan setempat di 1.885 kawasan, infrastruktur drainase kawasan perkotaan di 259 kota/kabupaten, infrastruktur tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di 400 kota/kabupaten, dan infrastruktur tempat pengolah sampah terpadu/3R di 388 kawasan. Khusus sektor sanitasi, pada tahun 2013 sudah berhasil mencapai tingkat cakupan sebesar 59,7%, dan optimis dapat melampaui target MDGs sebesar 62,41%.
Dalam pelaksanaan bidang Penataan Ruang sampai akhir Juli 2014 antara lain telah ditetapkan 4 (empat) Perpres RTR Pulau dan 5 (lima) Perpres RTR KSN. Selain itu telah ditetapkan pula 24 Perda RTRW Provinsi, 291 Perda RTRW Kabupaten dan 75 Perda RTRW Kota. (puskom pu/lasman simanjuntak)
0 comments