Jakarta, BeritaRayaOnline,- Kepala Badan Pembinaan Konstruksi (BP Konstruksi), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Hediyanto W. Husaini mengatakan dengan semakin meningkatnya nilai investasi sektor konstruksi dari tahun ke tahun, maka kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan berdaya saing juga akan semakin besar yang akhirnya akan meningkatkan produktifitas nasional.
"BPS mencatat, tahun 2013 SDM Bidang Konstruksi Indonesia mencapai 6,9 juta sekitar 5,7% dari jumlah tenaga kerja nasional. Kurang dari 10% telah bersertifikat. Dari jumlah tersebut, 4% adalah tenaga ahli, 20% adalah tenaga terampil dan sisanya 76% adalah tenaga kurang terampil" katanya pada acara Lomba dan Sarasehan Pekerja Konstruksi di Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Lebih lanjut dikatakan Hediyanto, upaya lain untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga konstruksi antara laun dengan memberikan pelatihan dan pemagangan.
Penjurian Lomba Pekerja Konstruksi
Penjurian lomba pekerja konstruksi meliputi uji tertulis, wawancara, dan uji praktik.Untuk tahun ini terdapat delapan bidang yang dilombakan yaitu pekerja konstruksi bidang batu/pasang bata, bidang listrik/instalatur listrik, instalasi plambing, juru ukur, mandor pelaksanaan pekerjaan jalan, mandor pelaksanaan pekerjaan gedung, operator excavator, dan pekerja konstruksi pemasangan scaffolding. Pada sesi final, hasil karya lomba akan dipamerkan untuk masyarakat umum. Lomba pekerja konstruksi diikuti oleh 170 peserta dari 22 provinsi dan 3 BUMN.
Kegiatan lain yang dilaksanakan selain Lomba pekerja konstruksi adalah Sarasehan Pekerjaan Konstruksi. Menurut Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, BP Konstruksi Masrianto, tujuan sarasehan tersebut adalah menampung aspirasi pekerja konstruksi yang kemudian akan menjadi rekomendasi kepada seluruh stakeholder yang terkait bidang konstruksi. Rekomendasi tersebut akan menjadi modal langkah bersama membangun kompetensi dan kesejahteraan pekerja konstruksi.
"Pekerja konstruksi sangat diperlukan, tetapi sering terpinggirkan dalam perbincangan/perdebatan sektor konstruksi.Padahal bangunan tanpa pekerja konstruksi akan tetap menjadi gambar belaka," ujar Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementerian PU, Masrianto.
Gedung-gedung pencakar langit di seantero kota-kota besar di Indonesia, apartemen, hotel, rumah-rumah mewah, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dranaise, bendung, waduk, saluran irigasi dan bangunan fisik lainnya tidak akan terwujud tanpa peluh dan tangan-tangan terampil para pekerja konstruksi. (lasman simanjuntak)
Foto-Foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline
Foto-Foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline
0 comments