Foto-Foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline
Blora, BeritaRayaOnline,Kebutuhan gula nasional untuk konsumsi rumah tangga bisa dipenuhi oleh produksi gula nasional, sedangkan untuk kebutuhan gula untuk industri masih belum bisa dipenuhi.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Suswono saat meresmikan Stasiun Gilingan di Pabrik Gula (PG) Blora Gendhis Madhura Mukti (GMM) di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Sabtu (11/10).
Menurut Menteri Pertanian Suswono untuk bisa memenuhi swasembada gula dan kebutuhan industri selain penambahan lahan tebu, juga perlu melakukan revitalisasi pabrik gula yang sudah ada, sebab saat ini pabrik gula yang ada merupakan peninggalan Belanda sehingga dengan adanya revitalisasi bisa memacu peningakatn jumlah produksi. “Revitalisasi pabrik gula yang ada sangat penting,” ujarnya.
Dia menambahkan Pabrik Gula yang benar-benar baru dibangun hanya ada tiga, di Sumatra Selatan, Lampung dan Blora. Dia berharap agar PG Blora yang mulai beroperasi bisa meningkatkan produksi gula dan sekaligus mensejahterakan masyarakat yang ada di sekitar pabrik, terlebih lagi dengan adanya stasiun gilingan yang baru dan mesin yang ada menggunakan teknologi komputer, dan pengepakan gula.
Produksi Gula
Dia berharap, agar PG Blora yang mulai beroperasi bisa meningkatkan produksi gula, dan sekaligus menyejahterakan masyarakat yang ada di sekitar pabrik, terlebih lagi dengan adanya stasiun gilingan yang baru, dan mesin yang ada menggunakan teknologi komputer, termasuk pengepakan gula.
Di PG Blora, Suswono yang didampingi Presdir PT Gendhis Multi Manis (GMM) Kamadjaya, pengurus APTRI serta sejumlah petani tebu, melihat langsung proses pengilingan tebu, mulai dari tebu diturunkan dari truk menggunakan mesin.
Suswono juga memastikan bahwa PG Blora masih memegang komitmennya, di mana akan membeli tebu petani dengan rendemen delapan persen. Sehingga petani yang ada bisa diuntungkan.
“Faktanya setelah datang dan berdialog dengan petani, PT GMM masih komitmen akan hal itu,” tegasnya.
Adapun Presdir PT GMM Kamdjaya mengatakan, sejak mulai beroperasi awal Juni, stasiun yang diresmikan sebenarnya sudah mulai beroperasi, dan menghasilkan gula dari tebu milik petani.
Hingga saat ini proses pengilingan masih terus berlangsung dengan tebu dari petani yang ada di Blora. “PTGMM tetap komitmen terhadap apa yang semula direncanakan, dan ini terus kami lakukan,” ujar Kamadjaya. (sm/dbs/lasman simanjuntak)
topads
footerwidget3
footerwidget1
BRO TERPOPULER
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Meski sudah diketahui identitasnya, wanita yang berada dalam foto beradegan syur berseragam PNS Pemkot Bandun...
-
Teks Foto : Menteri Pertanian Suswono dengan menggunakan alat tanam Jarwo Transplanter melakukan tanam perdana empat varietas unggul (Inf...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline ,- Kali pertama dalam sejarah, seorang pejabat teras di negeri ini ikut merasakan naik kapal bersama pebalik Leb...
-
Teks Foto : Ir.Bandel Hartopo, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian ...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) memposting sebuah video mengerikan ke internet. Video yang dipo...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline, -Baru-baru ini, sebuah foto yang mengerikan beredar luas di media sosial Twitter. Dalam foto tersebut, tampak ...
-
Foto -foto : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline Jakarta, BeritaRayaOnline,- J alan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) utara se...
-
Foto oleh :Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline
-
Tangerang – Banten , Banten, BeritaRayaOnline ,- Sesuai standarisasi gerbang tol MMS yang mengambil konsep cula badak, gerbang tol Ciuju...
-
Pasar Minggu BeritaRayaOnline,- Untuk pertama kalinya, Jakarta memiliki pasar produk pertanian segar dan olahan nusantara. Kementerian Pert...
0 comments