topads

Negara Mana yang Paling Banyak Kasus Bunuh Diri, Bagaimana dengan Indonesia ?

Teks Foto : Dalam rangka Hari Pencegahan Bunuh Diri (HPBD), Direktur Bina Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan, dr.Eka Viora, SpKJ, didampingi  dr.Danardi SpKJ, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (PDSKJ), dan dr.Albert Maramis, Pemerhati Kesehatan Jiwa, mengadakan temu media di Kantor Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis siang (11/9/2014). (Foto : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline)

Jakarta BeritaRayaOnline,- Negara yang paling banyak mengalami kasus bunuh diri adalah Guyana  (44.2/100.000), Korea Utara (38,5), Korea Selatan (28.9), Sri Langka (28.8), Lithuania (28.2), Suriname (27.8), Mozambik (27.4), Nepal dan Tanzania (masing-masing 24.9), India (21.1), Sudan Selatan (19.8), Rusia dan Uganda (keduanya 19.5), Hungaria (19.1), Jepang (18.5).

Bagaimana dengan Indonesia ? menurut dr.Eka Viora, SpKJ, Direktur Bina Kesehatan Jiwa , Kementerian Kesehatan, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis siang (11/9/2014),  sehubungan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri : Satu Dunia Yang Terhubungkan (Suicide Prevention : One World Connected) belum ada prevalensi nasional.

International Association for Suicide Prevention dan World Health Organization mencetuskan Hari Pencegahan Bunuh Diri Internasional pada 10 September 2003 untuk meningkatkan kesadaran dunia akan aksi bunuh diri. Tema HPBD tahun 2014 adalah : One World Connected Satu Dunia Terhubungkan. Tema ini mencerminkan fakta bahwa koneksi penting di setiap tingkatan jika kita ingin memerangi bunuh diri.


"Laporan WHO di tahun 2010 menyebutkan angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hinga 1,8 per 100.000 jiwa, lebih kurang 5.000 orang/tahun. Angka bunuh diri di Jakarta sepanjang tahun 1995-2004 mencapai 5,8/100.000 penduduk," jelasnya.

Dijelaskannya lagi,  negara-negara berpenghasilan tinggi mempunyai tingkat bunuh diri lebih tinggi : 12,7 jiwa/100.000 orang, dibanding 11,2 jiwa/100.000 di negara berrpenghasilan rendah atau menengah.

"Asia Tenggara, termasuk Korea Utara, India, Indonesia, dan Nepal, menyumbang angka bunuh diri lebih dari sepertiga kasus bunuh diri tahunan di seluruh dunia. Jumlah kasus bunuh diri sering tidak lengkap, dan banyak negara yang gagal melakukan perhitungan akurat," kata dr.Eka Viora.

Setiap tahun lebih dari 800.000 orang meninggal karena bunuh diri atau 1 kematian setiap 40 detik (WHO).Angka ini berdasarkan penelitian selama 10 tahun di 172 negara. Pada 2012, bunuh diri adalah penyebab utama kematian secara global nomer 5, di antara mereka berusia 30-49 tahun. Bunuh diri menyumbang 1,4 % dari semua kematian di seluruh dunia.

"Bunuh diri adalah masalah yang kompleks yang dipengaruhi berbagai faktor  seperti psikologis, sosial, biologis, budaya, dan lingkungan," ujarnya.

dr.Eka Viora, Sp KJ, Direktur Bina Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan, mengatakan  jumlah nyawa hilang setiap tahun karena bunuh diri melebihi jumlah kematian akibat pembunuhan dan peperangan.Gangguan jiwa terutama depresi dan gangguan penggunaan alkohol merupakan faktor resiko bunuh diri di Eropa dan Amerika Utara. Namun, di negara-negara Asia impulsif memainkan peranan penting.

"Terhubung dengan berbagai sumber sangat penting untuk individu yang mungkin rentan terhadap bunuh diri. Penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial dapat meningkatkan resiko bunuh diri dan sebaliknya bahwa hubungan dan ikatan sosial yang kuat dapat melindungi terhadap itu," katanya. (lasman simanjuntak)




Tags: ,

author

BeritaRayaOnline.Com

0 comments

Leave a Reply

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan BeritaRayaOnline.Com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. BeritaRayaOnline.Com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.
BeritaRayaOnline.Com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.