Menteri Pertanian Suswono
Pemotongan itu, kata Menteri Pertanian Suswono berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 4/2014 tanggal 19 Mei 2014. Dia mengatakan pemotongan diutamakan pada anggaran berbagai kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan kehidupan petani.
Dia memaparkan yang dipotong tersebut yaitu honorarium, perjalanan dinas, biaya rapat, iklan, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan operasional, belanja bansos, sisa dana lelang atau swakelola, anggaran kegiatan belum terikat kontrak.
“Berdasarkan surat kementerian keuangan S347 tahun 2014 tanggal 14 Juni 2014, perihal pagu anggaran dan APBN-P 2014 telah dilakukan perubahan pemotongan anggaran pertanian 2014 dari rencana semula Rp4,4 triliun menjadi Rp1,9 triliun,” kata Suswono, di Jakarta, Selasa (17/06/2014).
Dia mengemukakan pula telah melakukan pemotongan berdasarkan pokok kebijakan pemotongan belanja barang dan perjalan dinas yang menjadi tupoksi pokok kelembangaan pertanian, meminimumkan bansos yang menjadi prioritas, meminimunkan belanja modal.
Dengan total pagu awal Rp15,40 triliun, lebih lanjut Suswono mengatakan setelah adanya rencana penghematan pemotongan Rp1,9 triliun serta adanya penambahan pagu Rp45,42 miliar maka total rencana perubahan Menteri Pertanian berkurang sebesar Rp1,46 triliun dari pagu semula.
“Sisa pagu yang bisa dilaksanakan 2014 adalah Rp13,61 triliun dengan realisasi Kementerian Pertanian hingga 14 Juni 2014 menjadi lebih tinggi 31,31%,” ucapnya.(bisnis.com/lasman simanjuntak)
EMENTERIAN Pertanian tak memandang remeh dampak el nino yang akan menerpa Indonesia tahun ini. Berbagai upaya akan dilakukan agar kerugian di tingkat petani tidak besar.
Menteri Pertanian, Suswono, Kamis (12/6), mengatakan, persiapan maksimal dilakukan dalam menghadapi gelombang panas ini.
"Kami akan koordinasi dengan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) untuk memanfaatkan sumber daya air yang ada," kata Suswono usai menutup Pekan Nasional Petani Nelayan XIV di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sumber daya air yang dimanfaatkan baik sumber saya air tanah maupun sungai. Suswono menilai, lebih baik antisipasi maksimal yang diterapkan untuk menghindari kerugian lebih banyak.
Soal kemungkinan membuat hujan buatan, Suswono mengatakan itu adalah pilihan terakhir. Jika memang ada kekeringan sampai pada tingkat kekhawatiran, maka bukan tidak mungkin hujan buatan akan dilakukan. Kepada petani, Suswono mengimbau agar jangan menanam padi dulu.
"Petani kita dorong untuk menanam palawija," katanya.
Jika memang harus menanam padi, Suswono menganjurkan padi yang ditanam adalah padi varietas gogo yang bisa bertahan di lahan kering. Selain itu, petani juga didorong untuk menanam komoditas yang punya nilai tambah untuk menghadapi musim kering yang panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Administrasi umum Ahmad Jaelani mengatakan, peluang elnino tahun ini punya potensi sama dengan tahun 2007.
"Harus ada langkah antisipatif," katanya.
Daerah menurut Soekarwo membutuhkan bantuan pusat untuk menanggulanginya. Jika tidak bisa dipastikan produktivitas pertanian bisa terganggu.
"Daerah dan pusat harus bersama-sama untuk meringankan beban petani kecil," kata Soekarwo.
Sebelumnya kepada ribuan petani yang hadir dalam penutupan Pekan Nasional Petani Nelayan di Malang, Suswono menilai pentingnya pekan nasional untuk petani. Acara empat tahunan ini menurut Suswono, telah memberikan pembelajaran yang baik kepada petani dalam nelayan.
"Saya optimis acara ini mampu mengakselerasi pencapaian target pembangunan nasional," kata Suswono.
Dengan begitu ke depan, pekan nasional petani nelayan ini bisa mendukung pembangunan sistim agribisnis yang berdaya saing untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan petani nelayan.
"Saya berharap kegiatan ini bisa memotivasi dan meningkatkan jejaring dalam kemitraan usaha berbasis pertanian sebagai landasan kuat ekonomi kerakyatan," kata Suswono.
Dengan meningkatnya kegairahan dan motivasi para petani nelayan, Suswono yakin target swasembada pangan 2014 bisa tercapai.
Ia mengatakan, pencapaian tersebut penting dalam upaya meningakatkan ketahanan pangan nasional. Seperti sering disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketahanan pangan, menjadi sasaran penting bidang pertanian. Karena itu, butuh kerjasama banyak pihak untuk mewujudkannya yakni pemerintah, kelompok pakar, dunia usaha, komunitas petani dan masyarakat lainnya.
Menteri Pertanian, Suswono, Kamis (12/6), mengatakan, persiapan maksimal dilakukan dalam menghadapi gelombang panas ini.
"Kami akan koordinasi dengan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) untuk memanfaatkan sumber daya air yang ada," kata Suswono usai menutup Pekan Nasional Petani Nelayan XIV di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sumber daya air yang dimanfaatkan baik sumber saya air tanah maupun sungai. Suswono menilai, lebih baik antisipasi maksimal yang diterapkan untuk menghindari kerugian lebih banyak.
Soal kemungkinan membuat hujan buatan, Suswono mengatakan itu adalah pilihan terakhir. Jika memang ada kekeringan sampai pada tingkat kekhawatiran, maka bukan tidak mungkin hujan buatan akan dilakukan. Kepada petani, Suswono mengimbau agar jangan menanam padi dulu.
"Petani kita dorong untuk menanam palawija," katanya.
Jika memang harus menanam padi, Suswono menganjurkan padi yang ditanam adalah padi varietas gogo yang bisa bertahan di lahan kering. Selain itu, petani juga didorong untuk menanam komoditas yang punya nilai tambah untuk menghadapi musim kering yang panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Administrasi umum Ahmad Jaelani mengatakan, peluang elnino tahun ini punya potensi sama dengan tahun 2007.
"Harus ada langkah antisipatif," katanya.
Daerah menurut Soekarwo membutuhkan bantuan pusat untuk menanggulanginya. Jika tidak bisa dipastikan produktivitas pertanian bisa terganggu.
"Daerah dan pusat harus bersama-sama untuk meringankan beban petani kecil," kata Soekarwo.
Sebelumnya kepada ribuan petani yang hadir dalam penutupan Pekan Nasional Petani Nelayan di Malang, Suswono menilai pentingnya pekan nasional untuk petani. Acara empat tahunan ini menurut Suswono, telah memberikan pembelajaran yang baik kepada petani dalam nelayan.
"Saya optimis acara ini mampu mengakselerasi pencapaian target pembangunan nasional," kata Suswono.
Dengan begitu ke depan, pekan nasional petani nelayan ini bisa mendukung pembangunan sistim agribisnis yang berdaya saing untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan petani nelayan.
"Saya berharap kegiatan ini bisa memotivasi dan meningkatkan jejaring dalam kemitraan usaha berbasis pertanian sebagai landasan kuat ekonomi kerakyatan," kata Suswono.
Dengan meningkatnya kegairahan dan motivasi para petani nelayan, Suswono yakin target swasembada pangan 2014 bisa tercapai.
Ia mengatakan, pencapaian tersebut penting dalam upaya meningakatkan ketahanan pangan nasional. Seperti sering disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketahanan pangan, menjadi sasaran penting bidang pertanian. Karena itu, butuh kerjasama banyak pihak untuk mewujudkannya yakni pemerintah, kelompok pakar, dunia usaha, komunitas petani dan masyarakat lainnya.
0 comments