Jakarta,BeritaRayaOnline,-Untuk memenuhi target capaian pembangunan 100-0-100 Cipta Karya harus melakukan perencanan yang matang. Bukan hanya dari segi anggaran tetapi dari segi subtansi atau rencana program yang lebih baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Umum Imam S. Ernawi saat evaluasi kegiatan 2014 dan rencana pelaksanaan tahun 2015 Direktorat Bina Program, di Jakarta, Jumat (25/07/2014).
Sementara Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono menjelaskan akibat adanya penghematan dana APBN, maka untuk menutupi kebutuhan dana dalam memenuhi target capaian pembangunan 100-0-100 dapat menggunakan alternatif pendanaan lain selain APBN, yaitu pinjaman dan hibah luar negeri, CSR, KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta).
“Dampak penghematan anggaran Ditjen Cipta Karya tahun 2014 akan mengurangi sasaran output seperti output infrastruktur kawasan permukiman perkotaan sebanyak 9 kawasan, output sarana dan prasarana lingkungan (termasuk penanganan kawasan perbatasan) di 23 kawasan, output infrastuktur drainase di 10 kabupaten/kota, output infrastruktur tempat pemrosesan akhir sebanyak 5 TPA dan 3 TPST/3R,” ungkap Antonius.
Antonius menambahkan, sesuai Undang-Undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Pada tahun 2015-2019 Ditjen Cipta Karya memiliki target ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang, terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur perdesaan mendukung petanian, pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang, terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.
Imam mengharapkan dengan kondisi progres sekarang yang mencapai 28,24 %, dirinya optimis diakhir Juli bisa diatas 30%. (puskom pu/lasman simanjuntak)
0 comments