Menurut dia, benih kedelai yang ditanam ini merupakan jenis wilis yang diharapkan mampu membantu peningkatan produksi. "Selama ini Jatim memberikan kontribusi 43 persen dari stok produksi nasional, sehingga simbolis tanam kedelai Kementan dan TNI AD ini digelar di Nganjuk yang mendapatkan alokasi perluasan 5 ribu hektare," katanya.
Dalam prosesi tanam kedelai di Nganjuk juga dihadiri Menteri Pertanian, Suswono dan Kepala Staf Angakatan Darat, Jenderal TNI Budiman, Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Eko Wiratmoko, serta Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman.
Seperti diketahui, setiap tahun kebutuhan kedelai di Indonesia sebesar 1,9 juta ton biji kering.Namun kemampuan produksi dalam negeri dalam dua tahun terakhir tak sampai setengahnya. Menteri Pertanian, Suswono menjelaskan, untuk meningkatkan produksi maka pemerintah mencanangkan swasembada kedelai bekerjasama dengan TNI AD sejak 2012.
Diharapkannya, dengan kerjasama tersebut maka TNI-AD dapa terus melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik.
Kerja sama antara Kementerian
Pertanian dengan TNI tak hanya kegiatan perluasan areal tanam kedelai. Akan tetapi mencakup hal lainnya termasuk perluasan areal sawah, optimasi lahan, System of Rice Intensification (SRI) dan perbaikan pengembangan sarana irigasi.
Beberapa kegiatan yang diimplementasikan di 2014, antara lain kegiatan SRI di 20 provinsi dan 144 kabupaten, kegiatan optimasi lahan di 26 provinsi dan 158 kabupaten, serta pencetakan sawah seluas 40 ribu hektar di 23 provinsi dan 83 kabupaten. (kominfojatim.com/lasman)
0 comments