Jakarta, BeritaRayaOnline,- Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi meluncurkan iklan layanan masyarakat korban rokok yang berjudul "Berhenti Menikmati Rokok Sebelum Rokok Menikmatimu", di salah satu bioskop kawasan Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2014).
Penayangan iklan layanan masyarakat yang digagas oleh Kemenkes dan "World Lung Foundation" ini diselaraskan dengan gerakan nasional #30HariTanpaRokok.
Selain itu, iklan ini juga ditayangkan di sejumlah televisi nasional, bioskop dan YouTube selama empat pekan ke depan.
Menkes mengatakan berdasarkan data WHO epidemi tembakau telah membunuh sekitar enam juta orang per tahunnya, di mana sekitar 600 ribu orang di antaranya merupakan perokok pasif.
"Jika tidak ada penanganan yang serius, maka pada tahun 2030 diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah menjadi delapan juta orang dan sebagian besar terjadi di negara berkembang," ujarnya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, kata Menkes, menunjukkan bahwa perokok usia di atas 15 tahun sebanyak 36,3 persen.
"Sebagian besar dari mereka adalah perokok laki-laki dengan prevalensi 64,9 persen dan jumlah ini terbesar di dunia," katanya
Sementara itu, lanjutnya, prevalensi pada perempuan mengalami peningkatan dari 5,2 persen pada tahun 2007 menjadi 6,9 persen pada tahun 2013.
"Salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam pengendalian merokok adalah masih kuatnya iklan, promosi dan sponsor perusahaan rokok. Ini dilakukan secara masif dan intensif dan tertuju pada anak-anak agar menjadi perokok pemula," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan upaya pengendalian tembakau.
Iklan ini menampilkan testimoni dari Manat Hiras Panjaitan yakni korban rokok karena menderita kanker tenggorokan.
Peringatan Kesehatan
ILM yang menampilkan penderita kanker tenggorokan akibat merokok aktif ini ditayankan selama dua minggu berturut-turut di tujuh stasiun televisi swasta nasional. Tujuannya untuk memperkuat pencantuman peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok yang sudah dimulai sejak 24 Juni 2014 lalu, serta meningkatkan kesadaran berhenti merokok, mencegah para perokok pemula , dan membebaskan masyarakat dari asap rokok pasif.
Pada kesempatan terpisah, Enrico Aditjondro dari World Lung Foundation(WLF) mengatakan pihaknya menyambut gembira upaya pemerintah Indonesia untuk mengerahkan sumber daya dan usahanya demi diluncurkannya kampanye nasional media massa anti rokok ini. Hal ini juga merupakan upaya yang efektif untuk mengklarifikasi berrbagai kesimpangsiuran informasi maupun campur tangandari industri tembakau yang selama ini bergulir.
Pada akhir sambutannya Menteri Kesehatan dr.Nafsiah Mboi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan upaya pengendalian tembakau.
"Marilah kita ubah norma di masyarakat agar merokok tidak lagi menjadi norma sosial yang lazim dan yang dapat diterima masyarakat. Mari kita ubah pula perilaku masyarakat terkait tembakau dan terkait merokok yang sangat merugikan kesehatan individu, masyarakat, dan negara ini," serunya.
(lasman simanjuntak)
0 comments