Jakarta, BeritaRayaOnline,-Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto meresmikan gedung Balai Bendungan dan Assessment Center yang berlokasi di Komplek PU Jakarta, Pasar Jumat, Jakarta Selatan (14/8/2014). Turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Sekretaris Jenderal Agoes Widjanarko, Dirjen Sumber Daya Air Mudjiadi, Kepala Pusat Komunikasi Djoko Mursito dan Kepala Pusdiklat Amwazi Idrus.
Menteri PU mengatakan, Gedung Balai Bendungan dimaksudkan untuk dapat dijadikan tempat belajar, tempat bertukar pengalaman, tempat berkumpulnya ahli-ahli bendungan serta tempat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang Bendungan.
“Jadi kalau kita ingin membangun bendungan baru, desainnya harus disetujui oleh komisi keamanan bendungan, di balai bendungan ini berkumpul ahli dari komisi keamanan bendungan, dan ahli-ahli bendungan lainnya,” tutur Menteri PU ditemui usai peresmian.
Sedangkan, Djoko mengatakan, Ruang Assessment Center untuk 2 (dua) batch digunakan untuk penilaian kompetensi aparatur secara netral, transparan, dan valid. Ruang tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu sarana dalam rangka melakukan penataan SDM yang berbasis kompetensi di lingkungan Kementerian PU, sehingga tercapai kondisi ideal the right man on the right job.
Menteri PU mengatakan bahwa pembangunan gedung Balai Bendungan sejalan dengan misi yang berkaitan dengan pengelolaan SDA, yang salah satunya adalah “Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air”.
“Sejalan dengan misi tersebut, sampai dengan tahun 2014 telah dibangun ratusan bendungan di Indonesia yang telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Cadangan air dalam waduk juga bermanfaat untuk mengisi air tanah (konservasi), dan air bagi sumur-sumur penduduk di sekitar bendungan. Maka pembangunan bendungan ke depannya masih sangat diperlukan,” tambah Menteri PU.
Menteri PU menilai bahwa pembangunan Assessment Center sejalan dengan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand DesignReformasi Birokrasi menargetkan tercapainya peningkatan profesionalisme SDM aparatur di Tahun 2014. Hal tersebut sejalan juga dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara yang menyatakan bahwa Profesionalisme Pegawai Negeri Sipil merupakan aspek penting dalam Reformasi Birokrasi, yang didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja sesuai kebutuhan Instansi Pemerintah.
“Untuk itu, pemetaan potensi dan kompetensi untuk seluruh aparatur Kementerian PU merupakan agenda penting yang harus dilaksanakan melalui pelaksanaan assessment kompetensi, dimana hasilnya tersebut adalah potret/profil dari potensi dan kompetensi yang dimiliki aparatur dalam bekerja dan menjabat posisi tertentu,” tambah Menteri PU.
Sementara itu Kepala Balai Bendungan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU Tribayu Aji mengatakan Balai Bendungan memberikan dukungan teknis pengkajian dan penyiapan sarana teknis bendungan serta pemantauan perilaku bendungan di seluruh Indonesia. Selain itu juga mendukung dukungan teknis terhadap komisi keamanan bendungan.
“Balai bendungan dalam hal ini telah menginventarisasi 203 bendungan besar dimana bendungan ini diatas 15 m, walaupun dibawah 15 meter tetapi memiliki tampungan lebih dari 500000 m3,” tambah Triaji.
Gedung yang dibangun April 2013 dan selesai Desember 2013 ini berdiri di atas tanah 1800 m2 mempunyai 4 lantai dan 1 basement, dimana lantai pertama untuk arsip bendungan seluruh Indonesia, lantai 2 untuk ruang rapat ruang kerja Balai Bendungan dan Komisi Keamanan Bendungan, lantai 3 untuk ruang kerja pegawai Balai Bendungan dan lantai 4 untuk Assessment Center. (puskom pu/lasman simanjuntak)
0 comments