Jakarta, BeritaRayaOnline,-"Pemerintah mempunyai komitmen yang kuat dalam pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah. Komitmen ini diwujudkan dengan melaksanakan upaya yang komprehensif dari hulu sampai hilir yang mencakup upaya promotif-preventif dan kuratif rehabilitatif," ujar Prof.Dr.Agus Purwadianto, Plt.Direktur Jenderal PP dan PL, Kementerian Kesehatan, ketika membuka Seminar Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Untuk Mencegah dan Mengendalikan Penyakit Jantung dan Pembuuh Darah dalam rangka peringatan Hari Jantung se-Dunia di Jakarta, Selasa 97/10/2014).
Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah menumbuh kembangkan kegiatan posbindu PTM sebagai upaya deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung. Saat ini terdapat 7225Posbindu PTM di seluruh Indonesia.
"Penguatan regulasi dan pengendalian PTM khususnya penyakit jantung dan pembuluh darah juga telah dilakukan dengan ditetapkannya PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan, Permenkes No.28 tahun 2013 tentang pencantuman peringatan kesehatan dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau, UU No.28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah memuat tentang pajak rokok yang pelaksanaan pemungutannya dimulai sejak 1 Januari 2014, serta Permenkes 30 tahun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan kesehatan pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji dalam rangka pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular," jelasnya.
Prof.Dr.Agus Purwadianto mengatakan peningkatan pengetahuan jmasyarakat juga harus didukung oleh tersedianya lingkungan yang mendorong masyarakat untuk mengendalikan faktor resiko penyakit tidak menular khususnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Masyarakat harus selalu diingatkan untuk mulai mengatur kosumsi gula, garam, dan lemak yang mereka konsumsi setiap hari. Sementara itu pilihan makanan sehat harus tersedia bagi masyarakat.
" Bukan hanya orangtua atau orang yang sudah menderita penyakit jantung dan pembuluh darah yang harus memperhatikan beberapa kandungan gula, garam, dan lemak yang dikonsumsi, tetappi semua orang dan semua usia harus mulai memperhatikan hal ini karena resiko penyakit jantung dan pembuluh darahdapat terjadi pada semua orang yang tidak menjaga kesehatannya dan tidak berperilaku CERDIK untuk mencegah penyakit," kilahnya.
Terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 taun 2013 tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan kesehatan pada pangan olahan dan pangan siap saji yang diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada 16 April 2013, memang baru akan berlaku secara efektif tiga tahun sejak diundangkan yaitu tahun 2016.Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi Kementerian Kesehatan, industri tau lintas sektor lain yang terkait melakukan persiapan dan penyesuaian dengan peraturan tersebut.
Permenkes ini sebagai upaya promosi kesehatan dan edukasi kepada masyarakat untuk mulai mencermati konsumsi gula, garam, dan lemak. Pesan kesehatan "Konsumsi Gula lebih dari 50 gram , Natrium lebih dari 2000 miligram, atau Lemak total lebih dari 67 gram per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan infoormasi nilai gizi untuk mengingatkan masyarakat agar selalu menatur konsumsi gula, garam, dan lemaknya.
"Pengendalian penyakit tidak menular-termasuk pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah-tidak mungkin berhasil jika Kementerian Kesehatan bekerja sendiri tanpa dukungan terus menerus dari seluruh jajaran lintas sektor pemerintah, swasta, organisasi profesi, akademisi, organisasi kemasyarakatan, dan lain-lain," ucapnya.
"Saya harap peringatan Hari Jantung se-Dunia tahun ini dapat menjadi momentum untuk peningkatankepedulian dan kerjasama dalam menjamin terciptanya linkungan yang memungkinkan tersedianya produk pangan rendah gula, garam, dan lemak di masyarakat, tersedianya makanan dan minuman sehat di sekolah, tempat kerja dan masyarakat. Yang utama adalah masyarakat mulai memilih makanan dan minuman sehat untuk terhindar dari resiko penyakit," kata Prof.Dr.Agus Purwadianto, Plt.Dirjen PP dan PL, Kementerian Kesehatan.(lasman simanjuntak)
topads
footerwidget3
footerwidget1
BRO TERPOPULER
-
Foto-Foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline Blora, BeritaRayaOnline ,Kebutuhan gula nasional untuk konsumsi rumah tangga bisa dipe...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline, - Kementerian Pekerjaan Umum kembali mengukuhkan dua profesor riset yaitu Dr...
-
Teks Foto : Menteri Pertanian Suswono doorstop dengan para wartawan usai membuka Pencanangan Platform Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjuta...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Menteri Pertanian Suswono mengatakan mempertimbangkan potensi, pengalaman, dan kesiapan yang dimiliki Indonesia ...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia pada Jumat (3/10/2014) di Kantor Pusat Kementerian Pertan...
-
Teks Foto : Ir.Bandel Hartopo, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian ...
-
Tangerang, BeritaRayaOnline ,- Salah satu program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pendidikan yang dilakukan ole...
-
Teks Foto : Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, didampingi Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira, memberikan keterangan kepada wart...
-
Teks Foto : Menteri Pertanian Suswono dengan menggunakan alat tanam Jarwo Transplanter melakukan tanam perdana empat varietas unggul (Inf...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Meski sudah diketahui identitasnya, wanita yang berada dalam foto beradegan syur berseragam PNS Pemkot Bandun...


0 comments