Makassar, BeritaRayaOnline,Menghadapi persaingan global khususnya Asean Economic Community (AEC) 31 Desember 2015, peningkatan daya saing perlu ditingkatkan terutama pada daerah sentra produksi susu sapi seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang total kontribusinya terhadap susu sapi nasional sangat dominan ( 98 persen).

Untuk daerah di luar Jawa yang memiliki potensi pengembangan pakan dan modal perlu memberikan prioritas bagi pengembangan usaha sapi perah dan bagi daerah-daerah yang memiliki potensi ternak perah lainnya seperti kerbau, kambing, dan kuda perlu dikembangkan agar kontribusinya untuk memenuhi kebutuhan susu nasional dapat meningkat.

Demikian press lease Hari Susu Nusantara 2014 yang disampaikan kepada BeritaRayaOnline di Jakarta, selasa(3/6/2014).

Sejalan dengan upaya peningkatan produksi tentunya juga perlu dukungan sarana dan prasarana untuk produksi pengolahan dan pemasaran yang merupakan bantuan dan kerjasama dari seluruh stakeholder  terkait, pusat maupun daerah. Dukungan teknologi pemuliabiakan, budidaya, pakan dan inovasi pengembangan produk olahan susu juga sangat diperlukan. Peran lembaga Penelitian dan Pengembangan serta perguruan tinggi terus ditingkatkan. Demikian juga peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dan kerjasama luar negeri untuk mendukung kemauan persusuan Indonesia termasuk investasi di hulu dan di hilir.

Dalam rangka pembangunan persusuan Indonesia, pemerintah telah menyusun Cetak Biru Persusuan Indonesia 2013-2025 yang dikeluarkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Februari 2014. Dalam dokumen tersebut telah dinyatakan peran dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. Peran Kementerian Pertanian antara lain meningkatkan populasi dan produktivitas ternak perah, produksi, dan kualitas susu segar, konsumsi susu, pasar, dan pemasaran susu maupun produk susu. (lasman simanjuntak)