Jakarta,BeritaRayaOnline,-Jika berbicara persaingan sektor sentral permainan, rasanya banyak yang sepakat apabila Chelsea disebut sebagai tim dengan lini tengah paling komplet. Kedatangan Cesc Fabregas dari Barcelona dan Nemanja Matic dari Benfica telah menambah keseimbangan sekaligus ketajaman gelandang milik Jose Mourinho.

Walau mereka musim lalu menjual Juan Mata ke Manchester United, bisa dibilang sektor tengah the Blues tidak terpengaruh. Bahkan Mata sudah sempat beberapa kali dicadangkan atau diganti ketika pertandingan baru memasuki awal babak kedua. Sederhananya Mata yang sempat jadi pemain terbaik Chelsea dua musim sebelumnya sudah tidak ada dalam skema Mou. Eden Hazard, Oscar, maupun Willian sudah cukup untuk membuat Mou nyaman di bangku cadangan.

Tajam tapi butuh konsistensi
Hazard menjadi pemain Chelsea paling produktif musim lalu di liga dengan 14 gol yang dia cetak. Gelandang serang asal Brasil, Oscar, mengoleksi 8 gol, kemudian kompatriotnya Willian mampu mencetak 4 gol. Selain mereka bertiga masih ada Andre Schuerrle yang mencetak 8 gol dan Frank Lampard yang masih mampu memasukkan 6 gol. Frank Lampard kini sudah tidak ada di skuat, tapi seperti halnya Mata dia memang sudah tidak ada dalam proyeksi tim yang dibangun oleh Mou, jadi tak akan menimbulkan banyak masalah berarti.



Ketajaman barisan gelandang ini mengobati miskinnya gol dari lini depan. Eto’o yang jadi penyerang paling subur hanya mampu mencetak 8 gol. Dua penyerang lain, Fernando Torres dan Dema Ba masing-masing hanya bisa menjebol gawang lawan lima kali.

Namun, gelandang andalan Mou itu tidak tampil konsisten sepanjang musim. Sempat memimpin klasemen di bulan Maret usai membantai Tottenham Hotspur empat gol tanpa balas, perlahan tapi pasti mereka mulai merosot dan akhirnya hanya finis di peringkat ketiga klasemen di bahwa Manchester City dan Liverpool. Oleh karena itu, pembelian Fabregas dan Matic dinilai krusial musim ini disamping mampu mendatangkan Diego Costa untuk memastikan lini depan bisa tampil tajam.

Fabregas yang mantan kapten Arsenal itu bisa memberi dampak instan. Dua assist dia ciptakan di pertandingan perdana. Dia kini jadi jenderal pengatur serangan bagi Chelsea. Dengan kemampuannya membaca permainan, punya visi mengesankan, dan bisa juga tampil sebagai penyelesai, Fabregas bisa jadi pemain terpenting Chelsea musim ini. Sementara Matic akan jadi pendamping yang tepat untuk menyeimbangkan lini tengah. Keduanya bisa tetap menjaga ketajaman sekaligus konsistensi sepanjang musim. Itu juga masih ditambah nama beken, Ramires, dan juga yang digadang-gadang akan jadi salah satu winger paling berbakat, Mohammed Salah.

Liverpool dan Manchester City juga punya kekuatan di tengah
Chelsea tidak sendirian dalam memiliki kedalaman skuat di lini tengah. Pemain inti maupun cadangan punya kekuatan yang berimbang. Hal yang sama terjadi di Liverpool dan Manchester City.

The Reds kini sedang berusaha untuk meningkatkan ketajaman lini tengah guna menunjang Daniel Sturridge dan penyerang anyar Mario Balotelli. Dengan gelandang yang produktif, itu secara tidak langsung mengurangi beban barisan penyerang agar tidak terlalu tertekan. Jordan Henderson kini didorong lebih maju untuk bisa memberi dukungan bagi penyerang. Juga Raheem Sterling dan Phillipe Coutinho yang nampak terus berkembang setiap saat.

Tidak khawatir dengan agresivitas gelandang lantaran Brendan Rodgers punya gelandang anyar, Emre Can, yang mampu menjaga kedalaman dengan amat baik. bersama Steven Gerrard, lini tengah Liverpool akan jadi salah satu yang sulit untuk dikalahkan.

Sementara di kubu Manchester City, kedatangan Fernando dari Porto dan Frank Lampard yang dalam masa pinjaman semakin menambah persaingan di sentral permainan yang sudah dihuni oleh Yaya Toure, Fernandinho, Samir Nasri, maupun David Silva. Kompetisi antar pemain bisa mendorong mereka untuk terus meningkatkan kemampuan agar mencuri perhatian pelatih dan kemudian diberi kesempatan.



Manuel Pellegrini bisa dipastikan akan kesulitan menentukan siapa yang akan mengisi sektor tengah dengan beragamnya pilihan. Namun, dengan padatnya jadwal mengikuti empat kompetisi sekaligus, ini akan memudahkan pekerjaan Pellegrini untuk melakukan rotasi pemain di setiap pertandingan.

Di luar klub penghuni tiga besar itu, masih ada yang siap menjadi ancaman, yakni Arsenal, Manchester United, Tottenham Hotspur, dan Everton. Arsenal dan United tampak giat di bursa transfer musim panas ini untuk memperkuat lini tengah mereka.

Wenger tampaknya sudah cukup mapan dengan lima gelandang andalannya. Mesut Oezil, Aaron Ramsey, Jack Wilshere, Santi Cazorla, dan Mikel Arteta. Alexis Sanchez bisa pula bermain di belakang penyerang. Apabila Theo Walcott dan Alex Oxlade Chamberlain memperoleh kebugarannya sepanjang musim ini serta Wilshere yang bisa membuktikan bahwa dia punya kemampuan hebat meski merokok, Arsenal bisa jadi penantang serius untuk meraih gelar juara.


Di kubu United, baru kedatangan Ander Herrera, sudah cukup memberi dampak. Walaupun belum tampil maksimal kala menghadapi Swansea, dia masih diharapkan bisa melejit seperti halnya ketika pramusim. Jika Ed Woodward bisa mendatangkan Angel Di Maria dan Sami Khedira atau setidaknya salah satunya plus Juan Cuadrado barulah Setan Merah layak untuk menjadi kandidat juara. Jika tidak, berada di empat besar sudah lebih dari cukup untuk tim dengan lini tengah yang biasa saja. (yahoo.com/eykel lasflorest)