Jakarta, BeritaRayaOnline,- Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap merehabilitasi perkebunan teh. Hal ini agar produksi teh membaik dari segi kualitas dan volume.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Gamal Nasir mengatakan pemerintah menyiapkan bibit, pupuk dan pestisida. Sebanyak 10,5 juta bahan tanam unggul dari Pusat Penelitian Teh dan Kina disiapkan untuk upaya ini. Rehabilitasi diprioritaskan untuk membenahi perkebunan teh rakyat.
Anggaran untuk rehabilitasi perkebunan teh tahun ini mencapai Rp 50 miliar. Kini anggaran sudah disalurkan ke daerah-daerah produsen teh nasional. "Sudah ada anggarannya, dari awal kami rancang di APBN dan akan segera disalurkan," kata Gamal belum lama ini.
Produksi teh nasional dikatakan menurun dari selama enam tahun terakhir. Padahal teh milik Indonesia sempat berjaya di masa lalu. Kini mayoritas perkebunan teh rakyat yang tersisa adalah yang sudah berusia tua dengan kualitas di bawah standar.
Luas kebun teh yang akan dibenahi mencapai 3.200 hektare (ha). Sedangkan luas perkebunan teh yang akan direhabilitasi mencapai 1500 ha. Lalu pemerintah juga mengupayakan intensifikasi pada kebun seluas 1700 ha. Kegiatan ini akan diawali di Purwakarta, Bandung Barat, Sukabumi, Garut dan Cianjur. Sentra pengembangan teh terbesar berada di Jawa Barat sebesar 95.496 ha setara dengan 77,6 persen produksi teh nasional."Kita mulai dari Jawa Barat dan akan merambah ke daerah lain," kata Gamal.
Tahun depan, pemerintah berencana menambah anggaran untuk pembenahan kebun teh lanjutan sebesar Rp 100 miliar. Upaya ini diperlukan agar teh Indonesia bisa kembali bersinar.
Luas perkebunan teh saat ini mencapai 122.206 ha dengan produksi 145.475 ton. Area tersebut meliputi perkebunan rakyat sebesar 56.256 ha (46,03 persen), perkebunan besar negara sebesar 38.103 ha (32,18 persen) dan perkebunan besar swasta sebesar 27.845 ha (22,79 persen).
Direktur Eksekutif Dewan Teh Indoensia Sultoni Arifin menyambut baik upaya pemerintah memperbaiki kondisi perkebunan teh nasional. Selama ini permasalahan komoditas teh berputar pada harga yang rendah dan areal kebun yang semakin berkurang. Ia pun berharap pemerintah juga membuat strategi pemasaran agar teh Indonesia lebih dikenal di dunia. (republikaonline/lasman simanjuntak)
topads
footerwidget3
footerwidget1
BRO TERPOPULER
-
Foto-Foto oleh : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline Blora, BeritaRayaOnline ,Kebutuhan gula nasional untuk konsumsi rumah tangga bisa dipe...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline, - Kementerian Pekerjaan Umum kembali mengukuhkan dua profesor riset yaitu Dr...
-
Teks Foto : Menteri Pertanian Suswono doorstop dengan para wartawan usai membuka Pencanangan Platform Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjuta...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Menteri Pertanian Suswono mengatakan mempertimbangkan potensi, pengalaman, dan kesiapan yang dimiliki Indonesia ...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia pada Jumat (3/10/2014) di Kantor Pusat Kementerian Pertan...
-
Teks Foto : Ir.Bandel Hartopo, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian ...
-
Tangerang, BeritaRayaOnline ,- Salah satu program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pendidikan yang dilakukan ole...
-
Teks Foto : Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, didampingi Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira, memberikan keterangan kepada wart...
-
Teks Foto : Menteri Pertanian Suswono dengan menggunakan alat tanam Jarwo Transplanter melakukan tanam perdana empat varietas unggul (Inf...
-
Jakarta, BeritaRayaOnline,- Meski sudah diketahui identitasnya, wanita yang berada dalam foto beradegan syur berseragam PNS Pemkot Bandun...

0 comments