Balikpapan, BeritaRayaOnline,-Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto meresmikan sejumlah infrastruktur strategis Kementerian PU dengan nilai total Rp 370,632 miliar. Acara tersebut dilaksanakan di Balikpapan, yang dihadiri juga oleh Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, dan Kepala LIPI Lukman Hakim.
Peresmian tersebut dipusatkan di Kebun Raya Balikpapan (KRB), bersamaan dengan launching KRB sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sekaligus juga lokasi dimana Embung Wain sebagai fasilitas RTH bertempat.
Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan Kementerian PU membuat Roadmap yang merupakan hasil kolaborasi dengan LIPI dan dua belas pengelola kebun raya baik pusat maupun daerah yang akan dijadikan panduan dalam perencanaan dan pemrograman ke depan.
“Diharapkan setiap tahun ada setidaknya satu kebun raya yang akan dilengkapi dengan fasilitas minimal, dan diresmikan, serta dinyatakan terbuka untuk umum, karena dinilai telah memenuhi berbagai persyaratan,” tambah Menteri PU.
Sementara untuk KRB sendiri, Djoko mengatakan bahwa Kementerian PU dalam anggaran 2015 telah memasukkan anggaran untuk infrastruktur yang ada di KRB tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Menteri PU yang didampingi oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Mudjiadi, Direktur Pengelolaan Air Minum M Natsir dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Djoko Mursito menandatangani dan meresmikan Infrastruktur strategis Kementerian PU lainnya.
“Beberapa infrastruktur tersebut diantaranya pembangunannya telah selesai dilaksanakan beberapa tahun yang lalu, namun baru dapat diresmikan pada kesempatan yang berbahagia ini,” tambah Menteri PU.
Infrastruktur yang diresmikan tersebut adalah:
1. Embung Wain di Kebun Raya Balikpapan dengan volume tampungan 90.231 m3, dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun 2011-2013 sebesar Rp 30,585 Miliar;
2. Bendung Pengendali Banjir III Gunung Bahagia Kota Balikpapan dengan volume tampungan 245.000 m3, dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun 2007-2009 sebesar Rp 29,102 Miliar;
3. Prasarana Air Baku, yaitu Embung Binalatung di Kota Tarakan, dengan volume tampungan 666.667 m3 dilaksanakan dengan APBN TA 2005-2011 sebesar Rp 48,022 Miliar, Embung Sungai Bilal, dengan volume tampungan 139.000 m3 dilaksanakan dengan APBN TA 2004-2010 sebesar Rp 18,265 Miliar, dan Embung Sungai Bolong, dengan volume tampungan 450.000 m3 dilaksanakan dengan APBN TA 2006-2011 sebesar Rp 34,426 Miliar di Kabupaten Nunukan;
4. Pembangunan Ring Road I dan II di Kota Samarinda sepanjang 12,5 km dengan APBN sebesar Rp 76,161 Miliar;
5. Pembangunan Jalan Nasional Ruas Simpang Tiga Ma. Wahau – Kelay (Paket 1 dan 2) sepanjang 20 km yang dibangun dengan APBN sebesar Rp 98,295 Miliar; dan
6. Proyek Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), yaitu SPAM IKK Nunukan (kapasitas 50l/d) di Kabupaten Nunukan, SPAM IKK Telen (kapasitas 10 l/d) di Kabupaten Kutai Timur, dan SPAM IKK Bongan (kapasitas 10 l/d) di Kabupaten Kutai Barat. Ketiga proyek dibangun dengan APBN dan APBD dengan nilai sebesar Rp 35,796 Miliar.
“Kami terus mendorong komitmen pemerintah daerah untuk tetap melakukan upaya perlindungan lingkungan yang sejalan dengan pembangunan ekonomi. Selain itu, penambahan RTH juga menjadi agenda penting untuk dilaksanakan guna menjamin peningkatan kualitas tata ruang kota dan kualitashidup manusianya,” tutup Menteri PU Djoko Kirmanto. (puskom publik pu/lasman simanjuntak)
0 comments