Jakarta, BeritaRayaOnline,Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto membuka acara Malam Penghargaan Konstruksi Indonesia 2O14 di Grand Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Kamis malam (25/9/2O14).Acara ini merupakan apresiasi kepada para pemenang kompetisi atau penghargaan yang ada pada event tahunan Konstruksi Indonesia yaitu lomba pekerja konstruksi,kompetisi foto konstruksi, lomba jurnalistik/karya tulis media cetak, lomba karya tulis ilmiah terkait konstruksi, penghargaan karya konstruksi, dan penghargaan kinerja proyek konstruksi.

"Saya sangat bangga atas prestasi yang dicapai oleh anak-anak bangsa yang telah menghasilkan karya utama terutama untuk memajukan sektor konstruksi di Indonesia.Saya yakin kalian semua tidak langsung berpuas hati dan saya minta pertahankan dan terus tingkatkan capaian yang sudah ada ini," kata Menteri PU Djoko Kirmanto.

Apalagi sebentar lagi sektor konstruksi di Indonesia sudah harus bersiap menghadapi keterbukaan pasar di lingkup Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).Tentunya disiplin dan kerja keras semua bagian masyarakat konstruksi sangat dibutuhkan.

"Mari kita sikapi MEA pada akhir tahun 2O15 secara proporsional yang terpenting saya menghimbau para pelaku konstruksi untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya," ujarnya.


Menteri PU Djoko Kirmanto juga menghimbau agar perdagangan bebas dalam lingkup negara Asean tidak dipersepsi hanya untuk persaingan.Namun, justru untuk mengintegrasikan dan saling melengkapi kapasitas antara negara-negara tersebut dalam menghadapi negara-negara tersebut dalam menghadapi negara-negara non Asean di era globalisasi yang lebih luas pada 2O2O nanti.

Pemerinth sendiri telah mengambil langkah-langkah progresif untuk mempersiapkan pelaku konstruksi nasional menghadapi MEA.Salah satunya untuk melakukan usaha jasa konstruksi di Indonesia, Badan Jasa Usaha Konstruksi Nasional kualifikasi besar dalam bentuk joint operation atau joint venture.Kemudian, dengan penyertaan modal asing saat ini masih dibatasi maksimal sebesar 55 persen untuk kontraktor dan 51 persen untuk konsultan yang nantinya akan menjadi lebih sebesar 7O persen setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean.

Oleh karena itu Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional harus menjadi patner yang aktif dalam bermitra dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asean agar dapat mengambil manfaat dari kerjasama ini dengan tercerminnya peningkatan kapasitas SDM, teknologi dan permodalan Badan Usaha Jasa Konstruksi nasional.

Di samping itu tenaga kerja jasa konstruksi asing yang bekerja di Indonesia masih dibatasi hanya untuk tingkat direktur, manager, dan tebaga ahli serta tetap harus memenuhi ketentuan peraturan oerundang-undangan ketenagakerjaan dan keimigrasian yang berlaku di Indonesia.

"Saya percaya sampai saat ini tenaga kerja konstruksi Indonesia memiliki daya saing kompetitif dan komparatif yang relatif tinggi di kawasan Asean," kata Menteri PU Djoko Kirmanto.

Sejauh ini beberapa Badan Usaha Jasa Konstruksi Nasional telah memiliki pengamanan dan berhasil melaksanakan pekerjaan konstruksi diberbagai negara Asean seperti di Brunei Darrusalam, Filipina, Malaysia, dan saat ini di Myanmar dan Timor Leste.

Ditambahkannya, di tahun ini nilai pasar konstruksi Indonesia menyamai pasar konstruksi Korea Selatan, bahkan Indonesia diprediksi akan menjadi pasar perumahan ketiga terbesar di dunia.Artinya Indonesia disamping merupakan pasar potensial, tetapi juga mampu berperan sebagai basis produksi sektor konstruksi di kawasan Asean.(lasman simanjuntak)