Palembang, BeritaRayaOnline,- Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi dalam penelitian pertanian, khususnya dalam hal penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Pasalnya, pembangunan sistem informasi dan komunikasi pertnian merupakan faktor penting untuk suksesnya pembangunan modern, khususnya aspek keamanan produksi pangan yang disebabkan ancaman perubahan iklim, degradasi lahan, dan air.
Menteri Pertanian, Suswono, mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Internasional dan Kongres Konsorsium Bioteknologi Indonesia ke-6 di Palembang, Rabu (3/9/2014).
“Salah satu inovasi sistem informasi pertanian adalah Kalender Tanam Terpadu yang sejak lama dikembangkan Badan Litbang, yang secara bertahap terus dikembangkan dan diintegrasikan seiring meningkatnya IPTEK,” kata Mentan.
Mentan menjelaskan, bulan lalu (Agustus 2014), bertepatan dengan Hari Teknologi Nasional ke-19 Kementan meresmikan Pusat Nano Teknologi. Kemudian bekerjasama dengan IPB, sejumlah perusahaan swasta, dan masyarakat nano pertanian, juga telah diresmikan Konsorsium Nanoteknologi.
“Investasi dalam bidang penelitian genom juga telah dirintis dengan melengkapi laboratorium untuk analisis genom dan pengembangan molekul marka. Infrastruktur dan SDM Balibang juga terus ditingkatkan kualitasnya,” papar Mentan.
Terkait dengan kekhawatiran sebagian kalangan akan keamanan penggunaan teknologi modern, terutama rekayasa genetik, Mentan menegaskan, pemerintah menerapkan aturan yang ketat untuk menjamin keamanan produk rekayasa genetik (PRG).
Contohnya, lanjut Mentan, peraturan pelepasan varietas baru sangat memperhatikan faktor-faktor keamanan dengan membentuk Komisi Keamanan Hayati memalui Peraturan Presiden RI, perturan penelitian PRG, dan peraturan ekspor impor benih untuk penelitian.
“Meski PRG direkomendasikan aman untuk pakan, pangan, dan lingkungan, kami tidak akan merekomendasikannya untuk penggunaan secara luas jika hasil dan kualitasnya tidak jauh berbeda dari hasil pemuliaan konvensional,” tandas Mentan.
Mentan berharap, penelitian bioteknologi pertanian dapat mengamankan kebutuhan terhadap pangan dan enerji saat ini dan masa yang akan datang.(website kementerian pertanian/lasman simanjuntak)
Sumber Foto: Badan Litbang Pertanian/ Ilustrasi
0 comments