Jakarta,BeritaRayaOnline,- Menteri Kesehatan dr.Nafsiah Mboi, SpA,MPH selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Satuan Karya Pramuka Bakti Husada memberikan penghargaan kepada 15 orang Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional di Jakarta, Senin siang (22/9/2O14).

Dengan penghargaan ini anggota Saka Bakti Husada (SBH) akan menjadi motivator dan terus memajukan SBH khususnya dan Gerakan Pramuka umumnya.

Adapun penghargaan yang diberikan berupa Lencana Darmabakti kepada dr.Anung Sugihantono, M.Kes.Sementara Lencana Pancawarsa Darmabakti kepada dr.Anung Sugihantono, M.Kes.Sementara Lencana Pancawarsa I kepada dr.Supriyantoro,Sp.P,MARS, dr.Ratna Rosita, MPH, dr.Asjikin Imam Hidayat Dachlan, MHA, dr.Yudi Prayuda, dr.Untung Suseno Sutarjo. M.Kes, dr.H.Andi Muhadir, MPH, dr.Desak Made Wismarini,MKM,drg.Usman Sumantri,M.Kes, Drs.Bayu Teja Muliawan, drh.Wilfried Hasiholan Purba, drg.Kartini Rustandi, M.kes, Dr.Ir.Bambang Setiadji, Sugiharto, dan Febrima Wulan.

Lencana Pancawarsa diberikan kepada pimpinan SBH tingkat nasional atas jasa dalam membina dan mengembangkan gerakan pramuka selama 5 tahun atau kelipatan 5 tahun.

Dalam sambutannya Menkes dr.Nafsiah Mboi mengatakan peranan pimpinan SBH mulai tingkat nasional hingga cabang serta kabupaten/kota sangat strategis dalam memasukkan materi kesehatan dalam berbagai kegiatan kepramukaan.

"Kakak kakak sebagai pejabat dan pengelola program kesehatan tentu sangat peduli untuk menjadikan setiap orang dapat mampu hidup sehat.SBH sebagai bagian dari gerakan pramuka dan Kemenkes tentu dapat didayagunakan dalam menyebarluaskan pemahaman hidup sehat khususnya bagi kaum muda dan masyarat umumnya,"katanya

Pada kesempatan tersebut Menkes juga meminta pengurus Pimpinan SBH disemua tingkatan berkomitmen untuk memberikan dukungan sumberdaya yang cukup sehinga dapat menghasilkan pramuka yang terampil bidang kesehatan dan memiliki karakter yang kuat menjadi pemimpin bangsa dimasa depan.

"Saya minta Badan PPSDM yang membina Poltekkes dan Bapelkes untuk terus melanjutkan pendidikan kepramukaan dengan aktif mendirikan gugus depan pramuka yang kuat. Sejalan dengan ini kita juga harus mendukung kebijakan pemerintah yang menetapkan pendidikan kepramukaan sebagai ekstra kurikuler wajib di sekolah mulai tahun ajaran 2013-2014," tegasnya.

Ditambahkannya, tantangan SBH ke depan adalah memberikan keterampilan kepada adik-adik yang mempunyai efek menciptakan lapangan pekerjaan (job creation) serta berpotensi menjadi bekal hidup (life skill).

"Tidak semua peserta didik berkesempatan memperoleh pendidikan tinggi. Bila saja SBH berhasil menciptakan lapangan pekerjaan, maka inilah sumbangan bagi masyarakat dalam mengatasi pengangguran. Galilah setiap krida dan kecakapan yang dapat dikembangkan menjadi job creation yang berpotensi menjadi life skill kelak," ujar Menteri Kesehatandr.Nafsiah Mboi.

Menyambut Pertinas (Perkemahan Bakti Tingkat Nasional) SBH kelima yang akan diselenggarakan tahun 2016 di Provinsi Jawa Timur, Menkes selaku Ketu Mabi SBH tingkat nasional meminta para pejabat di Kemenkes untuk mendorong dan memajukan Saka Bakti Husada dengan berkomitmen dan memfasilitasi sumberdaya sesuai asuhan krida masing-masing. 

SHB Sebagai Bagian Dari Kemenkes


Sejak berdiri 29 tahun lalu,tepatnya 17Juli 1985, hingga kini SHB sebagai bagian dari Kemenkes dan Gerakan Pramuka perannya telah dapat dirasakan sebagai role model kaum muda berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Saka Bakti Husada juga berhasil mencitrakan kaum muda yang tidak merokok dan anti narkoba. Selain itu, SBH juga menjadi kader kesehatan yang berperan dalam pendidikan sebaya di lingkungan gugus depan dan unit pangkalan kegiatan SHB  di berbagai lokasi di daerah.

Dewasa ini anggota pramuka Saka Bakti Husada makin meningkat dan tersebar di seluruh provinsi serta kabupaten/kota dii Indonesia. Saat ini anggota pramuka Saka Bakti Husada diperkirakan berjumlah sekitar 600.000 orang atau dua setengah persen dari seluruh anggota pramuka yang berjumlah 22 juta orang.(lasman simanjuntak)
Foto-foto oleh  : Lasman Simanjuntak/BeritaRayaOnline